Aliran Kepercayaan Pelindung Kehidupan Resahkan Warga Solok Selatan, MUI Ambil Sikap
Ketua MUI Solok Selatan, Syarkawi Aziz. (ANTARA/HO)

Bagikan:

Aceh - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solok Selatan, Sumatra Barat, menunggu kajian lanjutan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan (Pakem). Hal tersebut terkait aliran kepercayaan bernama Pelindung Kehidupan yang ada di Kabupaten Solok Selatan—apakah sesat atau tidak.

"Sekarang informasi yang didapat baru dari mulut ke mulut dan perlu dilihat apakah ada AD/RT atau aturan beribadahnya secara tertulis dan harus ditelusuri lagi sehingga kami menunggu kajian dari FKUB dan Pakem," terang Ketua MUI Solok Selatan, Syarkawi Aziz, di Padang Aro, Rabu, 13 Oktober, dilansir Antara

Setelah muncul hasil kajian dari FKUB dan Pakem, baru ada panggilan ke MUI untuk dilakukan sidang majelis. Meski demikian, lanjutnya, MUI tetap memantau aliran Pelindung Kehidupan.

"Kami masih menunggu pengkajian dan panggilan dari Pakem untuk di lakukan sidang majelis," ujarnya.

Aliran Kepercayaan Pelindung Kehidupan Resahkan Warga

Ketua FKUB Solok Selatan, Yusriadi, mengatakan, aliran Pelindung Kehidupan ini sesuai penelitian Pakem sudah meresahkan masyarakat, salah satunya terkait salat yang disebut tidak terlalu perlu.

"Dalam waktu dekat kami akan turun ke lapangan untuk melihat bagaimana ajaran Pelindung Kehidupan ini," ujarnya.

Dari segi kerukunan umat beragama, katanya, ajaran itu sudah meresahkan masyarakat. Kalau diketahui itu sesat maka akan dilakukan pembinaan agar pengikutnya kembali berjalan sesuai syariat Islam.

"Tugas kami hanya menjaga dan membina, kalau sanksi itu hak pemerintahan," ujarnya.

Artikel ini telah tayang dengan judul Muncul Aliran Kepercayaan 'Pelindung Kehidupan' di Sumbar Resahkan Warga, MUI Tunggu Kajian FKUB.

Selain aliran kepercayaan Pelindung Kehidupan, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!