Berharap Sampai di Malaysia, 81 Pengungsi Rohingya Terdampar di Aceh
Para pengungsi Rohingya di pesisir Pantai Seunuddon. Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara (Antara)

Bagikan:

ACEH - Kapal berisi 81 pengungsi Rohingya terdampar di Pulau Idaman, Provinsi Aceh. Rombongan ini mencapai pantai Aceh setelah menempuh perjalanan selama lebih dari 100 hari serta terombang-ambing di Laut Andaman karena mesin mengalami kerusakan.

Kapal berlayar dari Cox's Bazar di Bangladesh membawa 90 pengungsi Rohingya, yang berharap bisa mencapai Malaysia.

Akan tetapi, mesin kapal mati empat hari setelah meninggalkan kamp-kamp penampungan Muslim Rohingya, yang melarikan diri dari Myanmar.

“Kami telah mengetahui bahwa 81 (pengungsi) baik-baik saja, mereka mendarat di Pulau Idaman di Aceh (Indonesia),” terang Chris Lewa, direktur Proyek Arakan, kelompok pemantau krisis Rohingya, dilansir Antara, Jumat, 4 Juni.

"Mereka belum 100 persen aman di sana. Kami berharap mereka tidak akan ditolak," ujarnya.

Pengungsi Rohingya Ditolak di India

Dari 90 orang yang berangkat, delapan orang ditemukan meninggal oleh penjaga pantai India yang telah melacak dan kemudian memperbaiki kapal tersebut pada Februari.

Pihak berwenang India menyediakan makanan dan persediaan penting bagi para penyintas, tetapi menolak membiarkan mereka menginjakkan kaki di pantai negara itu. Bangladesh juga menolak masuk kembali ke 81 orang yang selamat.

Selama tiga bulan terakhir, badan-badan bantuan internasional dan anggota keluarga dari mereka yang berada di kapal telah berulang kali mengajukan permohonan ke India, Bangladesh, Myanmar, dan Malaysia untuk informasi tentang nasib para penyintas di kapal tersebut.

Rohingya adalah kelompok minoritas, yang sebagian besar ditolak kewarganegaraannya oleh Myanmar—negara yang mayoritas penduduknya beragama Buddha. Myanmar menganggap Rohingya imigran ilegal dari Bangladesh.

Lebih dari satu juta pengungsi Rohingya dari Myanmar tinggal di kamp-kamp yang padat di Bangladesh, termasuk puluhan ribu orang yang melarikan diri setelah militer Myanmar melakukan penumpasan mematikan pada 2017.

Para pelaku perdagangan manusia sering memikat pengungsi Rohingya, membujuk mereka untuk bepergian dengan kapal reyot dengan menjanjikan para korban dapat bekerja di negara-negara Asia Tenggara, seperti Malaysia.

Artikel ini telah tayang di VOI.id dengan judul Sebanyak 81 Warga Rohingya Terdampar di Pulau Idaman Aceh. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!