ACEH - Jelang puncak musim haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Kementerian Agama (Kemenag) membentuk satuan operasi (satop) khusus untuk memberikan pelayanan kepada jemaah asal Indonesia.
"Personelnya hampir sama perwakilan daker-daker. Jadi daker ketika masuk ke Armuzna tidak lagi dinamai daker," terang Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Arsad Hidaya,t di Makkah, Minggu, 26 Juni, dikutip VOI.
Pembagian Petugas untuk Puncak Haji di Armuzna
Anggota satop ini adalah petugas yang sebelumnya bekerja di daerah kerja (daker) Mekkah, Madinah, dan Bandara.
Personel dari tiga daker akan dibagi: Arafah diisi oleh persolen daker Bandara, Muzdalifah diisi oleh oleh petugas dari daker Mekkah, sedangkan Mina akan diisi oleh petugas dari daker Madinah.
Selain itu, tim monitoring akan disiapkan untuk mengawasi seluruh proses pergerakan jemaah saat Armuzna dilaksanakan. Mobilisasi Armuzna dimulai pada 8 Zulhijjah 1443 H pagi atau 7 Juli 2022.
Arsad menjelaskan, dahulu biasanya mobilisasi jemaah dimulai pukul 07.00 waktu Arab Saudi hingga 24.00 waktu Arab Saudi. Namun, dengan jumlah jemaah saat ini--yang berkurang setengahnya--maka diperkirakan selesai pukul 17.00 waktu Arab Saudi.
BACA JUGA:
Rangkaian Ibadah di Armuzna
Pada 9 Zulhijjah bertepatan dengan 8 Juli 2022, jemaah akan melakukan rangkaian ibadah wukuf di Arafah, sejak masuk waktu Zuhur. Selanjutnya, jemaah akan dimobilisasi ke Muzdalifah.
"Setelah Maghrib, jamaah akan mulai kita dorong masuk ke Muzdalifah. Mudah-mudahan sebelum tengah malam sudah tuntas. Biasanya dulu pergerakan ke Muzdalifah sampai pukul 01.00-02.00 dini hari," tambahnya dikutip Antara.
Arsyad yang juga menjabat Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama mengatakan, petugas haji akan berjaga dan mendorong jemaah yang sudah berada di Muzdalifah segera mengambil batu dan bergeser ke Mina.
Di Muzdalifah jemaah yang duluan sampai pukul 19.00 waktu Arab Saudi segera bergegas menuju Mina untuk melakukan lempar jumrah aqabah.
"Biasanya proses mobilisasi jamaah ke Mina ini sampai pagi,” ujarnya.
Untuk mobilisasi jemaah selama Armuzna, PPIH telah berkomunikasi dan menjalin kontrak dengan Organda Arab Saudi.
"Untuk transportasi, kita kontrak dengan Naqabah (Naqabah lis-Sayyarat) Organdanya Arab Saudi yang diberikan kewenangan mengangkut jemaah dari hotel ke Arafah-Muzdalifah-Mina dan kembali ke hotel," kata Arsad.
Artikel ini telah tayang dengan judul Satuan Operasi Khusus Dibentuk untuk Layani Jamaah Saat Puncak Haji.
Selain info haji, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.