ACEH - Seorang santriwati asal Jawa Timur (Jatim) bernama Dewi Yukha Nida menjadi juara kompetisi Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat dunia yang digelar di Kazan, Republik Tatarsatan, Federasi Rusia. Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, merasa bangga dengan prestasi tersebut.
"Tentu ini prestasi luar biasa dari anak asal Jatim. Saya juga sangat bangga karena dia asalnya sama seperti saya, Trenggalek," terang Emil Dardak ketika menjamu Dewi Yukha Nida dengan makan malam di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin, 23 Mei malam.
Santriwati Tebu Ireng Juara MTQ Tingkat Dunia
Dia mengatakan, prestasi hafizah (perempuan penghafal Al-Quran) lulusan Tebu Ireng itu menjadi inspirasi dan diharapkan bisa menjadi teladan bagi banyak anak muda Jatim untuk meningkatkan kualitas serta mengharumkan nama bangsa.
"Apalagi kita tahu bahwa Ibu Gubernur Khofifah memiliki kepedulian tinggi terhadap MTQ dan perhatian kepada hafiz maupun hafizah," terangnya.
Wagub Jatim juga mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Jatim yang memfasilitasi seluruh keperluan sehingga bisa berkompetisi di Kazan.
"Terima kasih karena telah memberikan perhatian tanpa mengenal jarak hingga ke Trenggalek. Ini luar biasa daerah paling selatan di Jatim pembinaannya tetap terjaga," katanya, dikutip VOI dari Antara.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Pemilik Pesantren Terlibat Pemerkosaan Santriwati, Kemenag Cabut Izin Operasional
10 Desember 2021, 14:23
Sementara itu, ajang MTQ internasional diselenggarakan pada 17-20 Mei dan diikuti hafidz-hafidzah negara-negara tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Kategori Perlombaan yang Dimenangkan oleh Dewi Yukha Nida
Dewi Yukha Nida mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantu, terutama Pemprov melalui LPTQ Jatim yang telah memfasilitasi segala keperluannya, mulai keberangkatan hingga setelah mengikuti kompetisi.
Sempat hanya menempati status sebagai finalis di Dubai tahun lalu, hafizah yang akrab disapa Ning Nida tersebut sukses menjadi yang terbaik tahun ini.
Ia yakin keberhasilan yang diraih tak lepas dari doa dan restu orang tua, keluarga besar, dukungan para kiai serta masyarakat Tanah Air, khususnya Jatim.
"Dari kompetisi ini saya belajar, kalau Allah Swt. sudah berkehendak Insyaallah semuanya akan terjadi," tutur santriwati yang pada kompetisi tersebut juara pertama kategori lomba hafalan Al-Quran 30 juz.