Badan Antariksa Rusia Segera Tinggalkan ISS, Kerja Sama Berlanjut Usai Pencabutan Sanksi
Rusia ancam tinggalkan ISS jika snaksi tak dicabut. (foto: dok. NASA)

Bagikan:

ACEH - Badan antariksa Rusia, Roscosmos, akan berhenti bekerja sama dengan NASA dan badan antariksa Barat yang lain, misalnya ESA di stasiun luar angkasa internasional, ISS.

Hal tersebut disampaikan oleh direktur Roscosmos, Dmitry Rogozin, mengacu sanksi internasional terhadap Rusia. Dia mengatakan, kerja sama dengan badan antariksa negara lain akan dilanjutkan setelah sanksi dicabut.

“Tujuan sanksi adalah untuk membunuh ekonomi Rusia, menjerumuskan rakyat kita ke dalam keputusasaan dan kelaparan, dan membuat negara kita bertekuk lutut. Jelas mereka tidak akan berhasil, tetapi niatnya jelas," terang Rogozin dalam sebuah cuitan di akun Twitter resminya, dikutip VOI.

“Itulah sebabnya saya percaya bahwa pemulihan hubungan normal antara mitra di ISS dan proyek lainnya hanya mungkin dengan penghapusan sanksi ilegal secara penuh dan tanpa syarat," lanjutnya.

Posisi Roscosmos di ISS

Dengan demikian, tak lama lagi Roscosmos akan mengajukan proposal untuk mengakhiri pekerjaannya dengan NASA dan badan antariksa internasional yang lain kepada otoritas Rusia.

Pengaruh keputusan tersebut terhadap stasiun luar angkasa belum diketahui pasti. Namun, peran Roscosmos sangat penting untuk ISS. Segmen orbital Rusia menangani kontrol panduan untuk seluruh operasi ISS.

Dilansir Engadget, Senin, 4 April, ISS tidak dimiliki oleh satu negara pun. AS, Uni Eropa, Rusia, Canada, dan Jepang mengoperasikan stasiun tersebut melalui perjanjian kerja sama antarnegara.

Sanksi terhadap Rusia

Seperti diketahui, AS dan berbagai negara memberlakukan sanksi keras terhadap Rusia setelah invasinya ke Ukraina pada 24 Februari. Akibatnya, sanksi tersebut membuat rata-rata orang Rusia kehilangan akses ke banyak layanan buatan Barat, termasuk Apple Pay dan Google Pay.

Namun, ISS bukanlah program luar angkasa bersama pertama yang melihat masa depannya dalam ketidakpastian karena meningkatnya ketegangan antara Barat dan Rusia.

Pada Maret lalu, Roscosmos mengatakan tidak akan mengangkut satelit internet One Web ke luar angkasa sampai pemerintah Inggris menjual sahamnya di perusahaan. Pada bulan yang sama, ESA mengumumkan bahwa mereka juga menangguhkan misi gabungannya, ExoMars dengan Roscosmos.