ACEH - Joe Biden, Presiden Amerika Serikat (AS), dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Villa La Grange yang berada di Jenewa, Swiss, pada 16 Juni.
Pertemuan tersebut dilakukan setelah terjadi serangkaian situasi yang memanas di antara kedua negara. Beberapa hal tersebut, antara lain intervensi pemilu AS, persoalan Ukraina, dan yang terbaru, Rusia memutuskan untuk keluar dari Perjanjian Open Skies awal pekan ini.
BACA JUGA:
Jelang pertemuan itu, Kepala Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR), Sergei Naryshkin, memberikan keterangan ketika ditanya soal interaksi antara layanan khusus Rusia dengan AS saat ini.
Rusia Berharap Terjadi Interaksi Lebih Aktif dengan CIA Terkait Pertukaran Data Intelijen
Ia menjelaskan, Moskow mengharapkan interaksi yang lebih aktif dengan Washington dalam pertukaran data intelijen. Selain itu, itu berharap bisa bertemu dengan Kepala Badan Intelijen Pusat AS (CIA), William Burns.
"Sekarang, kepemimpinan baru, administrasi baru Gedung Putih telah berkuasa, dan presiden baru Joe Biden telah dipilih. Dia telah menunjuk seorang spesialis yang sangat bereputasi dalam urusan internasional, orang yang mengetahui masalah ini, Tuan Burns sebagai Direktur Badan Intelijen Pusat," jelas Naryshkin kepada TASS, dikutip pada Jumat, 11 Juni.
"Ia tampaknya berkenalan dengan kompetensi dan keadaannya. Saya berharap pertemuan kami cepat atau lambat, dan interaksi dalam bentuk pertukaran informasi intelijen juga akan terus berlanjut lebih aktif," lanjut Naryshkin.
Narsyhkin mengungkapkan, SVR dan CIA tidak pernah menghentikan hubungan kemitraan di antara kedua negara.
"Kami bertukar informasi yang menarik bagi kami dan terutama berkaitan dengan isu-isu seperti perang melawan terorisme internasional. Hal lain adalah, interaksi ini kurang lebih aktif dalam periode dan tahun yang berbeda," ungkapnya.
Lebih jauh, Naryshkin mengungkapkan bahwa tingkat interaksi juga ditandai dengan kontak di tingkat kepala layanan khusus.
"Saya harus mengatakan bahwa ketika Mike Pompeo diangkat ke jabatan direktur Badan Intelijen Pusat pada tahun 2017, saya berulang kali berkomunikasi dengannya, rekan saya, melalui telepon juga, dan dia juga mengunjungi Dinas Intelijen Asing. Rekan-rekan saya dan Saya mengunjungi Badan Intelijen Pusat, dan saya dapat mengulangi yang berikut, kontak dan kerja sama pada waktu itu berada di tingkat yang lebih tinggi," tandasnya.
"Ketika Gina Haspel diangkat ke pos itu, tingkat interaksinya agak menurun. Saya tidak bertemu dengannya dan tidak berkomunikasi dengannya, bahkan melalui telepon," pungkas Naryshkin.
Artikel ini telah tayang di VOI.id dengan judul Kepala Badan Intelijen Rusia Ungkap Hubungan dengan CIA. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!