Minyak Goreng Banjiri Pasar Usai HET Dicabut, Anggota DPR Sebut Ada Penimbunan
Ilustrasi-(Foto: DOK ANTARA)

Bagikan:

ACEH - Anggota Komisi VI DPR Fraksi PPP, Achmad Baidowi, menduga ada penimbunan minyak goreng sehingga bahan pokok itu langka di pasaran dalam beberapa waktu terakhir. Dugaan tersebut mengingat melimpahnya minyak goreng di pasaran dengan harga mahal usai pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng.

"Pasokan minyak goreng langsung tersedia di berbagai toko, bahkan dengan harga mencapai Rp 25.000, ini berarti ada yang sengaja menahan pasokan alias menimbun, tunggu HET dicabut baru pasokan dikeluarkan," terang Baidowi dalam keterangan tertulis, Kamis, 17 Maret, dikutip VOI.

Penimbunan Minyak Goreng Sebabkan Kelangkaan

Dia menjelaskan, ketersediaan minyak goreng setelah pencabutan HET menjadi bukti bahwa tidak ada masalah dari sisi pasokan minyak goreng. Namun, lanjutnya, distribusi minyak goreng tersendat akibat praktik penimbunan.

Terkait hal tersebut, dia meminta aparat berwenang mengusut tuntas praktik nakal yang membuat minyak goreng menjadi barang langka di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. 

"Pihak kepolisian dan satgas pangan harus melacak titik distribusi mana yang tiba-tiba pasokan langsung berlimpah satu hari pasca pengumuman HET dicabut!" tegas Baidowi.

Dia mengingatkan pemerintah bahwa tingginya permintaan minyak goreng jelang bulan Ramadan justru dimanfaatkan oleh konglomerat sawit untuk meraup untung besar-besaran. Dia meminta pemerintah tidak melepas harga minyak goreng kemasan ke pasar bebas. 

"Karena banyak orang berpendapatan pas-pasan yang mengonsumsi minyak goreng kemasan, termasuk warung-warung makanan," pungkasnya. 

Diketahui, harga eceran tertinggi minyak goreng terbaru usai HET subsidi minyak goreng kemasan dicabut, berlaku mulai Rabu 16 Maret. Sebelumnya, pemerintah bertemu dengan produsen minyak goreng. Pun dalam pertemuan tersebut, diputuskan beberapa kebijakan yang diambil.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa saat ini harga minyak goreng seperti kemasan sederhana dan premium bisa menyesuaikan dengan nilai keekonomian.

Hal tersebut dilakukan usai subsidi minyak goreng kemasan dicabut oleh pemerintah. Hal itu dilakukan untuk membuat minyak goreng mudah ditemui di pasar modern dan tradisional.

"Untuk itu bapak Kepala Polri akan menjamin ketersediaan dan kelancaran pasokan," ujar Airlangga, Rabu, 16 Maret.

Subsisi Minyak Goreng Curah

Meski demikian, dia mengungkapkan bahwa pemerintah akan menyalurkan subsidi untuk minyak goreng curah sehingga harganya menjadi Rp14 ribu per liter.

"Pemerintah memutuskan bahwa akan mensubsidi minyak kelapa sawit curah sebesar Rp14 ribu per liter dan subsidi akan diberikan berbasis kepada dana dari BPDP-KS," jelas Airlangga.

Airlangga menjelaskan bahwa subsidi terhadap minyak goreng curah diberikan karena mempertimbangkan situasi dan keadaan terkini terkait distribusi minyak goreng saat ini.

"Pemerintah memperhatikan situasi penyaluran dan keadaan dari pada distribusi minyak goreng dan memperhatikan situasi dan kondisi global yang harganya naik termasuk minyak nabati dan di dalamnya termasuk minyak kelapa sawit," ucapnya.

Artikel ini telah tayang dengan judul Banjir Minyak Goreng Setelah HET Dicabut, DPR Wanti-wanti Pemerintah Awasi Permainan Konglomerat Sawit.

Selain minyak goreng, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.