Mafia Minyak Goreng yang Sempat Disinggung Menteri Perdagangan
Mendag Muhammad Lutfi. (Foto: Dok. VOI)

Bagikan:

ACEH - Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, mengaku akan mengungkap nama-nama mafia minyak goreng hari ini. Para mafia diduga menimbun minyak goreng dalam jumlah yang sangat besar.

Lutfi menyampaikan hal tersebut dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI terkait Pembahasan Mengenai Harga Komoditas dan Kesiapan Kemendag dalam Stabilisasi Harga dan Pasokan Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Puasa dan Lebaran di Kantor DPR RI pada Kamis, 17 Maret.

Penjelasan Menteri Perdagangan Soal Mafia Minyak Goreng

Awalnya, Lutfi mengatakan telah memberikan data temuan kepada pihak kepolisian terkait penimbunan minyak goreng yang mencapai ribuan ton.

"Saya sudah kasih semua data. Ini masih praduga tak bersalah, tetapi kita sudah temukan dan ini jumlahnya ribuan ton (penimbunan). Kita sudah laporkan kepada Polri lewat Kabareskrim, sudah mulai ditangkep dan periksa," terang Lutfi dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, dikutip VOI.

Lutfi mengatakan, sudah ada tersangka yang akan ditetapkan. Penetapan tersebut akan diumumkan pada Senin, 21 Maret (hari ini) oleh aparat kepolisian.

"Saya serahkan kepada Polisi biar mereka yang memutuskan proses hukum bisa berjalan. Hari Senin akan ada calon tersangka," terangnya.

Lutfi juga menjelaskan soal mekanisme penimbunan, yaitu dengan melarikan subsidi ke industri menengah atas. Sementara, minyak goreng curah subsidi di-repacking menjadi minyak goreng premium, serta minyak goreng curah subsidi dilarikan ke luar negeri.

"Ada tiga target yang akan ditetapkan hari Senin, tiga-tiganya akan ada calon tersangka hari Senin. Nanti akan diumumkan hari Senin oleh polisi," terangnya.

Desakan DPR Terkait Mafia Minyak Goreng

Sebelumnya dalam rapat tersebut, anggota Komisi VI DPR, Andre Rosiade, menantang Muhammad Lutfi untuk mengungkap mafia minyak goreng. Dia melakukan hal tersebut karena menilai persoalan minyak goreng telah berlarut-larut.

"Tolong sebutkan siapa mafia itu. Apa langkah Kemendag untuk itu? Barang berlimpah tapi harga mahal, artinya ada penimbun," ujar Andre.

Andre menilai harga minyak goreng yang mahal dan tak terkontrol menujukkan bahwa pemerintah kalah dengan para oknum tidak bertanggungjawab itu.

"Seharusnya Bapak tegas. Apa jaminan untuk kita karungin itu mereka. Rakyat butuh keadilan," tegasnya.