Stok dan Harga Minyak Goreng di Aceh Diharapkan Sesuai HET Sebelum Ramadan
FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

ACEH - Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, berharap harga minyak goreng di Aceh kembali normal sesuai harga eceran tertinggi (HET) pemerintah sebelum Ramadan 1443 Hijriah. Selain itu, Nova juga menyoroti soal kelangkaan pasokan.

“Pada bulan Februari kemarin, telah terjadi keramaian di masyarakat mengenai langkanya pasokan minyak goreng dan menindaklanjuti hal tersebut, pemerintah pusat telah melakukan stabilisasi harga minyak goreng melalui harga eceran tertinggi (HET),” terang Nova di Banda Aceh, Selasa, 8 Maret, dikutip VOI dari Antara.

HET Minyak Goreng

Dia menjelaskan, pemerintah sudah menetapkan HET minyak goreng kemasan premium, yaitu Rp14 ribu per liter, kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak goreng curah Rp11.500 per kilogram.

Menurutnya, masih ada masyarakat yang membeli minyak goreng dengan harga tinggi dan masih terjadi kelangkaan stok. Kondisi tersebut mesti menjadi perhatian serius Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

“Peran TPID Aceh menjadi penting untuk mencari akar permasalahan untuk minyak goreng, sehingga persediaan minyak goreng yang saat ini belum kembali normal dapat kembali normal sebelum memasuki bulan Ramadhan,” katanya.

Harga Minyak Goreng di Pasar Modern

Selain itu, Nova berharap pasar tradisional di seluruh Aceh bisa menjual minyak goreng kemasan premium dengan harga Rp14.000 ribu per liter seperti yang dilakukan pasar modern.

Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Aceh, Achris Sarwani menyatakan kunjungan Menteri Perdagangan ke Aceh beberapa hari yang lalu karena Aceh berwarna merah dalam hal distribusi dan dengan kehadiran Mendag yang menugaskan PPI untuk memasok minyak dari Sumatera Utara sebanyak 100 ribu liter per hari yang dipasok hingga ke Simeulue, Aceh.

“Alhamdulillah, dengan adanya pasokan pascakunjungan menteri tersebut awal Maret harganya terpantau mulai menurun meski belum sesuai dengan harga HET,” katanya.