Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Banda Aceh Tinggi, Stok juga Tipis
Warga sedang melihat minyak goreng di ritel modern, di Banda Aceh, Kamis 10 Februari lalu (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Bagikan:

ACEH - Harga minyak goreng di pasar tradisional di Banda Aceh masih tinggi. Selain itu, keberadaan salah satu kebutuhan pokok ini terbilang langka. Hal tersebut berdasarkan hasil pantauan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopukmdag) Kota Banda Aceh.

Salah satu penyebab harga minyak goreng masih tinggi adalah pedagang masih menjual barang yang dibeli sebelum terbitnya kebijakan satu harga.

"Pedagang tidak bisa menjual dengan harga yang ditetapkan pemerintah karena mereka membeli dengan modal atau harga lama sebelum harga penetapan pemerintah," terang Kepala Diskopukmdag Banda Aceh, M. Nurdin, di Banda Aceh, Rabu 16 Februari, dikutip VOI dari Antara.

Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional

Berdasarkan pantauan di lapangan, di pasar tradisional Banda Aceh, seperti pasar Al Mahirah, Seutui, dan Peuniti, harga minyak goreng masih ada di kisaran Rp20.000 hingga Rp22.000 per liter.

Selain itu, stok di pedagang grosir juga sudah sudah kosong. Hal ini karena distributor langsung menyalurkan minyak goreng kepada pedagang.

"Pedagang grosir telah melakukan pemesanan atau order minyak goreng, namun tidak ada pasokan dari distributornya," ujarnya.

M. Nurdin menjelaskan, satu harga minyak goreng sesuai ketetapan pemerintah baru berjalan di ritel modern, seperti Suzuya Mal, Alfamart, dan Indomaret, yaitu dengan harga Rp11.500 per liter untuk minyak curah.

Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana dijual dengan harga Rp13.500 per liter, sedangkan minyak goreng premium seharga Rp14 ribu per liter, di dalamnya sudah termasuk PPN.

"Namun, persediaan minyak goreng di pasar modern tersebut saat ini juga masih sangat terbatas karena tidak normalnya pasokan barang dari distributor," katanya.

Stok Minyak Goreng

Nurdin mengatakan, pada awalnya persediaan minyak goreng tersebut mencukupi, bahkan masyarakat lebih banyak membelinya di ritel modern dengan ketentuan maksimal dua liter per orang.

Tetapi, beberapa hari belakangan ini persediaan minyak goreng di ritel modern dan pedagang pengecer juga mulai menepis, bahkan sebagian sudah kosong.

Terkait hasil pemantauan yang sudah dilakukan, pihaknya sudah melaporkannya kepada pemerintah provinsi hingga pusat. Diharapkan ada solusi terkait persoalan ini.

"Hasil monitoring ini juga telah kami laporkan secara berjenjang ke pemerintah Aceh dan Kementerian Perdagangan RI, semoga ada solusi dalam waktu dekat," katanya.

Artikel ini telah tayang dengan judul Pak Lutfi Tolong, Minyak Goreng di Aceh Harganya Masih Tinggi dan Langka.

Selain stok dan harga minyak goreng di Aceh, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Aceh.