ACEH – Beberapa waktu lalu Polda Aceh melalui Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) menahan anggota polisi yang diduga menganiaya tahanan Polres Bener Meriah, Aceh. Akibat penganiayaan tersebut, korban meninggal dunia.
Berdasarkan keterangan Kepala Bidang Humas Polda Aceh, Kombes Winardy, anggota polisi tersebut bertugas di Polres Bener Meriah. Polisi tersebut ditahan agar pemeriksaan lebih lanjut mudah dilakukan.
BACA JUGA:
"Saat ini, Propam Polda Aceh telah menahan oknum Polres Bener Meriah untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kemudian ditindaklanjuti pencopotan jabatan tersebut agar bisa diperiksa secara intensif di Polda Aceh," ungkap Winardy di Banda Aceh, dikutip VOI dari Antara, Senin, 6 Desember.
Proses Hukum Polisi Menganiaya Tahanan hingga Tewas
Menurut Winardy, Polda Aceh serius dalam menangani setiap pelanggaran yang dilakukan oleh anggota kepolisian. Anggota yang terbukti bersalah diberi sanksi tegas sesuai aturan peraturan perundang-undangan.
Winardy mengungkapkan bahwa Kapolres Bener Meriah, AKBP Agung Surya, didampingi beberepa personel telah bersilaturahmi ke rumah almarhum S alias F di Desa Alue Jamok, Kecamatan Baktya, Kabupaten Aceh Utara.
Pada kesempatan tersebut Kapolres Bener Meriah menyampaikan permohonan maaf atas tindakan anggota Polres Bener Meriah yang diduga menganiaya S alias F hingga meninggal.
"Kapolres menjamin bahwa oknum tersebut diproses secara hukum. Kapolres juga menyatakan akan melakukan pengawasan melekat dan berjenjang, sehingga kejadian seperti itu tidak terulang," kata Winardy.
Sebelumnya, tahanan Polres Bener Meriah berinisial S alias F meninggal dunia diduga dianiaya oleh polisi. Sebelum meninggal dunia, S alias F sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin di Banda Aceh.
Artikel ini telah tayang dengan judul Terlibat Penganiayaan Tahanan Hingga Tewas, Oknum Polisi di Polres Bener Meriah Aceh Diperiksa Propam.
Selain polisi menganiaya tahanan, ikuti berita serta info menarik dari dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Aceh.
