Anggota DPR Minta MUI Membenahi Diri, Bukan Dibubarkan
Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Maman Imanulhaq (Tangkap layar Youtube Indonesia Lawyers Club)

Bagikan:

ACEH – Maman Imanulhaq, anggota DPR Fraksi PKB, tak sepakat dengan wacana pembubaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) lantaran salah satu mantan pengurusnya ditangkap Densus 88 Antiteror. Ia mengatakan bahwa MUI masih dibutuhkan Indonesia.

"Jangan lantaran ada satu pengurusnya yang diduga terlibat jaringan teroris, maka MUI yang menjadi wadah ormas-ormas Islam malah dibubarkan," terang Maman kepada wartawan di Jakarta, dikutip VOI pada Selasa, 23 November.

"Di dalam MUI masih banyak tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persis, Dewan Dakwah, Al Irsyad, dan ormas-ormas lain yang mencintai Indonesia," lanjutnya.

Terorisme Tak Hanya Bisa Tumbuh di MUI

Menurut anggota Dewan Syuro PKB ini, terorisme tidak tumbuh pada kelompok tertentu saja. Bibit terorisme bisa tumbuh di mana saja, kapan saja, dan pada siapa saja.

Oleh sebab itu, ia mengingatkan masyarakat agar tidak menilai teroris hanya muncul pada kelompok agama tertentu saja. Semua pemeluk agama, lanjutnya, memiliki sisi ekstrimis dan terorismenya.

"Itu artinya bibit terorisme bisa keluar dari kelompok mana pun. Jangan dengan gampang gebyah uyah, karena ada oknum MUI yang diduga terlibat jaringan teroris maka MUI-nya dituduh teroris semua,” kata Maman.

Meski demikian, Maman berharap momentum ini bisa menjadi evaluasi dan pembenahan di tubuh MUI yang selama ini dinilainya eksklusif. MUI, tambahnya, harus kembali kepada khittah-nya sebagaimana yang dilakukan oleh Buya Hamka yang merupakan ketua MUI pertama, yaitu untuk membimbing, membina, dan mengayomi umat Islam.

Namun pada sisi lain, kata Maman, MUI juga punya peran untuk memberikan kritik atau saran terhadap kebijakan pemerintahan.

"Saya tidak setuju MUI dibubarkan, namun saya ingin MUI melakukan pembenahan. Tidak hanya mewah-mewahan seolah-olah bisa melebihi ormas lain padahal MUI hanya ormas, bukan lembaga resmi negara meski mendapat anggaran dari negara," tegas pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi ini.

Maman mendorong adanya audit keuangan pada MUI sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas keuangan sebagai lembaga yang menikmati anggaran dari negara, termasuk juga audit terhadap keuangan yang didapat dari hasil sertifikasi halal.

Dia juga menegaskan dukungannya kepada Densus 88 dalam aksinya menangkap sejumlah terduga terorisme beberapa waktu lalu. Namun Kiai Maman juga mengingatkan pentingnya keterbukaan informasi atas penangkapan ketiga terduga teroris yang dikenal juga sebagai tokoh pendakwah.

"Sehingga kemudian tidak muncul syakwasangka, seolah-olah bahwa rezim ini anti umat Islam," tandasnya.

Artikel ini telah tayang dengan judul Mantan Pengurus Ditangkap Densus 88, PKB Minta MUI Berbenah, Tidak Bermewah-mewah dan Kembali ke Khittah.

Selain kabar soal MUI, ikuti berita info menarik dari dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Aceh!