Wakil Ketua MUI Anwar Abbas Ingin Densus 88 Tak Langsung Menangkap Teroris
Anwar Abbas (Tangkap layar Youtube Realita TV)

Bagikan:

ACEH – Belum lama ini Densus 88 Antiteror menangkap beberapa tersangka terorisme, salah satunya anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tak lama setelah kejadian itu, Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas, ingin agar Densus 88 lebih mengedepankan cara humanis dalam menumpas terorisme. Menurutnya, hal tersebut sesuai falsafah Pancasila dalam kehidupan bernegara.

Ia menilai, menangkap teroris yang gerak geriknya sudah dipantau adalah cara yang salah. Menurutnya, saat mengetahui ada seseorang yang terindikasi sebagai teroris atau hendak melakukan aksi teror, Densus wajib mendekati pelaku dan diajak berdialog. 

"Bagi saya Densus sudah mendeteksi ada orang yang punya paham terorisme dari dia akan terus sampai nanti ditangkap tapi bagi saya tidak begitu dalam mengurus negara. Kalau ada orang yang punya pandangan di mana bertentangan dengan Pancasila, ya dekatin, diajak berdiskusi, diajak berdialog sehingga akhirnya akan ada titik temu, emosionalitas mereka bisa menurun, radikalitas mereka bisa menurun," papar Anwar, dikutip VOI dari siaran Youtube @Realita TV, Jumat, 19 November.

Anwar Abbas Tidak Suka dengan Cara Densus 88

Menurut petinggi MUI itu, tindakan semacam itu tidak dilakukan oleh Densus 88. Bila Densus 88 menemukan seseorang terindikasi teroris, mereka akan memantaunya terus, diikuti, kemudian digeledah dan ditangkap. Anwar tidak ingin kehidupan bernegara dilakukan dengan cara tersebut. 

"Jangan begitu dong! Bukan memukul tapi merangkul, bukan membidik tapi mendidik. Saya kesal, ini seperti polisi di perempatan jalan bersembunyi. Mestinya dia berdiri di perempatan sehingga nampaklah oleh pengendara sehingga tidak melanggar rambu-rambu, tapi mereka bersembunyi. Begitu melanggar, ditangkap. Itu tidak benar, tidak etis," tegas Anwar.

Anwar mengatakan, baik polisi maupun TNI wajib hukumnya untuk hidup sesuai dengan ajaran Pancasila yang menjunjung tinggi ajaran agama, kemanusiaan, dan keadilan sosial. Jangan sampai dalam tugas-tugasnya, TNI-polisi jutru melupakan faktor penting tersebut. 

"Tentara dan polisi diajar dengan itu, mereka harus menguasai betul Pancasila. Dan saya rasa tidak ada anggota Densus yang tidak hafal Pancasila, bagaimana diimplementasikan. Saya melihat banyak orang berdarah-darah, bagi saya timbul pertanyaan ini Pancasila-nya di mana?" tegas Anwar. 

Artikel ini telah tayang dengan judul Maunya Anwar Abbas MUI, Densus 88 Dekati Pelaku Teror Diajak Dialog Jangan Langsung Ditangkap.

Selain pendapat Anwar Abbas soal penangkapan Densus 88, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Aceh!