Sistem Baru Akan Diluncurkan Twitter Terkait Pelaporan Konten Berbahaya
Ilustrasi Twitter (foto: pixabay)

Bagikan:

ACEH –  Twitter Inc. akan mengubah cara palaporan tweet berbahaya untuk memudahkan orang dalam menggambarkan apa yang salah dengan konten tersebut. Hal tersebut ditegaskan oleh salah satu sumber di Twitter yang dikutip VOI dari Reuters, Selasa, 7 Desember.

Langkah tersebut, yang akan dimulai dengan tes kecil pengguna Web Twitter di Amerika Serikat (AS), dilakukan menyusul kritik yang menyebut perusahaan teknologi termasuk Twitter, Meta Platforms Inc., dan YouTube dari Alphabet Inc. hanya melakukan upaya yang terlalu sedikit untuk melindungi pengguna dari konten berbahaya atau kasar secara online.

Pelaporan Konten Twitter seperti Bertemu Dokter

Palaporan cara baru tidak mengharuskan pengguna melaporkan bagaimana sebuah tweet melanggar aturan Twitter. Pengguna akan ditanya apakah mereka merasa telah diserang dengan kebencian, dilecehkan, atau diintimidasi dengan kekerasan, atau ditampilkan dalam konten yang terkait dengan melukai diri sendiri.

Nantinya, pengguna juga diizinkan menjelaskan dengan kata-kata mereka sendiri terkait alasan mereka menandai konten tersebut sebagai berbahaya atau menyerang mereka.

Prosesnya akan mirip dengan seorang dokter yang bertanya kepada pasien mengenai gejala yang mereka alami dan pertanyaan semacam "Di mana yang sakit?" daripada pertanyaan seperti "Apakah kakimu patah?".

"Pada saat-saat mendesak, orang perlu didengar dan merasa didukung," kata Brian Waismeyer, ilmuwan data di tim pengalaman pengguna kesehatan Twitter, dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.

Twitter menambahkan bahwa proses baru akan memungkinkan pihaknya untuk mengumpulkan lebih banyak informasi terperinci tentang tweet yang tidak secara eksplisit melanggar aturannya, tetapi pengguna mungkin tetap merasa bermasalah atau mengganggu, yang akan membantu perusahaan memperbarui kebijakannya di masa mendatang.

Ini adalah perubahan terbaru yang dilakukan Twitter untuk meningkatkan keamanan pengguna. Bulan lalu, perusahaan mengatakan akan mulai melarang berbagi "media pribadi" seperti foto dan video tanpa persetujuan orang tersebut.

Artikel ini telah tayang dengan judul Twitter Luncurkan Sistem Pelaporan Baru  Konten Berbahaya dari Pengguna, Caranya  Mirip Dokter Menganalisa Pasien.

Selain pelaporan konten berbahaya di Twitter, ikuti berita serta info menarik dari dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Aceh.