ACEH – Liburan atau jeda dari rutinitas pekerjaan adalah hal yang sangat menyenangkan. Tak hanya sekadar hiburan, liburan ternyata punya efek terhadap kesehatan.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Framingham Heart Study, jarang mengambil waktu libur, dengan kata lain kerja terus-menerus, akan memperburuk kesehatan jantung.
BACA JUGA:
Studi tersebut menemukan bahwa wanita yang lebih sedikit mengambil libur berrisiko delapan kali lebih tinggi mengalami serangan jantung dibanding wanita yang sering liburan.
Hubungan Liburan dengan Kesehatan Jantung
Tekanan pikiran yang menyebabkan stres saa bekerja terus-menerus meningkatkan risiko penyakit jantung. Terlebih lagi kebiasaan yang tidak sehat karena mengejar target, lupa makan, jam tidur kurang, dan absen olahraga juga buruk efeknya.
Melansir Inc., ada 4 alasan ilmiah bahwa mengambil waktu libur bisa bermanfaat untuk kesehatan. Pertama, libur bisa mengurangi stres, berdasarkan studi American Psychological Association.
Mengambil jeda dari pekerjaan, menurut laporan penelitian terhadap 900 pengacara di Kanada, bisa mengurangi stres kerja. Penelitian di Universitas Wina juga menemukan bahwa setelah mengambil cuti dari pekerjaan keluhan sakit kepala, sakit punggung, dan gangguan pada jantung pun menurun.
Kedua, penelitian yang mengamati partisipan dengan kardiovaskular. Mereka yang mengambil cuti selama lima tahun sekali berkemungkinan 30 persen lebih tinggi mengalami serangan jantung dibanding mereka yang menganbil cuti seminggu sekali setiap tahunnya.
Ketiga, peningkatan produktivitas justru dialami setelah menikmati waktu libur. Penelusuran dilakukan oleh perusahaan jasa profesional Ernst & Young terhadap kartawannya.
Temuannya, setiap memberikan 10 jam tambahan waktu liburan terjadi peningkatan kinerja sebanyak 8 persen pada akhir tahun.
Dalam konteks yang sama, tentang tingkat produktivitas, Boston Consulting Group menemeukan bahwa para profesional tingkat tinggi yang diminta mengambil cuti lebih produktif, bahagia saat bekerja, dan lebih unggul dalam bidangnya.
Alasan terakhir, mengambil jeda libur mampu membuat tidur lebih nyenyak. Malam-malam penuh kegelisahan membuat tidur tertunda. Ini berpotensi bikin kurang fokus, gangguan memori, peningkatan potensi kecelakaan kerja, dan penurunan kualitas hidup.
Artikel ini telah tayang di VOI.id dengan judul Temuan Studi, Jarang Liburan Buruk untuk Kesehatan Jantung. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!