Beberapa Fakta Skin Tag yang Umumnya Muncul di Kulit Leher
Ilustrasi skin tag, penyebab, cara menghilangkan dan cara mencegah (iStockphoto)

Bagikan:

ACEH - Tahukah Anda dengan skin tag? Ini merupakan benjolan kecil bertekstur lembut pada kulit yang tidak terasa sakit ataupun nyeri saat dipegang. Skin tag biasanya menggantung pada bagian tubuh tertentu, terutama bagian kulit yang bergesekan dengan kulit atau bergesekan dengan pakaian.

Dikutip VOI dari Medical News Today, nama lain skin tag adalah acrochordon, cutaneous papilloma, cotaneous tag, fibroepithelial polyp, fibroma molluscum, fibroma pendulum, soft fibroma, dan templeton skin tag. Jika Anda memiliki skin tag, mungkin pada bagian leher, Anda mungkin bertanya-tanya, apakah daging tumbuh ini berbahaya? Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, simak beberapa fakta tentang skin tag berikut ini.

Fakta Skin Tag pada Kulit

1. Umum dialami pada usia paruh baya

Skin tag sering dialami oleh orang di usia paruh baya, baik perempuan maupun laki-laki. Skin tag tidak berbahaya meski dianggap sebagai tumor jinak. Biasanya skin tag muncul pada lipatan kulit, seperti di leher, ketiak, sekitar selangkangan, dan di bawah payudara. Dilansir NHS, skin tag juga bisa ditemukan di kelopak mata atau di bawah lipatan bokong. Warna dan ukurannya bervariasi, mulai dari beberapa millimeter hingga lebar 5 sentimeter.

2. Skin tag tidak menular

Secara klinis, skin tag dinyatakan sebagai daging tumbuh tak bertekstur yang tidak menular. Skin tag biasanya tidak menyebabkan rasa sakit ataupun rasa tidak nyaman. Hanya saja, daging tumbuh ini sering dianggap sebagai pengganggu penampilan.

3. Penyebab skin tag

Bagian kecil kulit yang menonjol ini terbentuk karena serat kolagen longgar dan pembuluh darah yang dikelilingi oleh kulit. Kolagen adalah sejenis protein yang ditemukan di seluruh tubuh. Tetapi mereka yang mengalami obesitas dan diabetes tipe 2, cenderung menemukan skin tag pada kulitnya.

Para ahli menduga penyebab skin tag, karena gesekan antarkulit. Ini mengapa orang dengan kelebihan berat badan memiliki lipatan kulit berlebih sehingga memicu skin tag. Namun, hingga saat ini tidak ditemukan faktor yang pasti menyebabkan skin tag.

Selain itu, skin tag juga bisa dialami karena keturunan. Pada beberapa kasus, perempuan hamil juga mengalami skin tag. Beberapa kasus lain, dikaitkan dengan hiperinsulinemia atau kondisi ketika ada terlalu banyak insulin yang beredar dalam darah. Faktor risiko yang mengalami skin tag, juga bisa dipengaruhi oleh beberapa jenis virus papiloma manusia atau HPV, orang dengan ketidakseimbangan steroid seks terutama jika mengalami perubahan kadar estrogen dan progesteron, dan kadar kolesterol tinggi.

4. Cara menghilangkan skin tag

Menurut saran dermatologis dan ahli medis, skin tag tidak boleh dihilangkan sendiri tanpa tindakan medis. Meskipun skin tag tidak berbahaya dan tidak menimbulkan rasa sakit ketika dipegang, tetapi bisa sangat berisiko jika dihilangkan sendiri.

Untuk menghilangkan skin tag, dokter akan melakukan beberapa cara tergantung ukuran. Prosedur medis yang umumnya dilakukan untuk menghilangkan skin tag, diantaranya cryosurgery, ligasi, eksisi, dan kauterisasi.

5. Apakah skin tag bisa dicegah?

Karena skin tag berkaitan dengan pola hidup yang menyebabkan kemunculannya di permukaan kulit, maka mengubah pola hidup adalah cara tepat untuk pencegahan. Setidaknya, seseorang perlu menjaga berat badan sehat, mendapatkan olahraga teratur, menghindari perhiasan dan pakaian yang dapat bergesekan dengan kulit Anda.

Skin tag merupakan hal yang umum dan bisa dihilangkan dengan perawatan. Tetapi mungkin akan tumbuh kembali di area yang berbeda.

Artikel ini telah tayang dengan judul 5 Fakta Tentang Skin Tag, Ketahui Penyebab dan Cara Pencegahannya.

Selain fakta skin tag, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.