ACEH - Baru-baru ini Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Teuku Raja Keumangan (TRK), meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan evaluasi terhadap tingginya harga tiket pesawat ke Aceh.
"Kami minta Kemenhub evaluasi harga tiket yang mahal ke Aceh karena berbeda jauh dengan Sumut, padahal jarak provinsi ini juga tidak jauh sekali," terang Teuku Raja Keumangan di Banda Aceh, dikutip VOI dari Antara, Senin 8 Agustus.
Tiket Pesawat ke Aceh dan ke Sumut Berbeda Jauh
Dia mengatakan, harga tiket pesawat dari berbagai maskapai di Jakarta menuju Aceh atau sebaliknya ada di kisaran Rp2 juta dan Rp3 juta. Keberangkatan/kedatangan ke Kualanamu di Medan dimulai dari harga Rp1 juta.
TRK menjelaskan, perbedaan harga itu juga membuat banyak warga Aceh memilih berangkat dari Kualanamu sebagai cara yang lebih hemat. Kondisi biaya transportasi udara ini juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh.
"Kondisi ini sangat tidak baik untuk ekonomi Aceh. Maka dari itu, kami minta Kemenhub hadir menyelesaikan masalah tiket pesawat ini, apalagi sudah banyak warga Aceh yang mengeluh," kata dia.
Selain Kemenhub, TRK juga mendesak pemprov Aceh melakukan upaya tertentu ke pemerintah pusat agar tiket pesawat ke Aceh bisa disesuaikan kembali sehingga tidak memberatkan masyarakat Aceh yang ingin menggunakan jasa penerbangan.
Pariwisata dan Pertumbuhan Ekonomi Aceh
Dia mengatakan, pariwisata Aceh sudah mulai tumbuh kembali dan pemerintah juga tidak henti-hentinya mempromosikan Aceh, baik dari keindahan alam, budaya, sejarah, maupun kulinernya.
Promosi itu sebagai langkah mengenalkan keunggulan Aceh ke masyarakat Indonesia hingga luar negeri dengan harapan wisatawan nusantara maupun mancanegara berkunjung ke Tanah Rencong.
Namun, lanjut TRK, jika tiket pesawat menuju provinsi paling barat Indonesia ini masih tinggi, sangat memengaruhi tingkat kedatangan orang ke Aceh, dan secara otomatis menghambat laju pertumbuhan ekonominya.
"Kami berharap pemerintah pusat benar-benar memperhatikan masalah tingginya harga tiket pesawat ke Aceh ini sehingga makin ramai orang mengunjungi Aceh dan membuat ekonomi makin tumbuh," demikian politikus Partai Golkar itu.