Autopsi Ulang Nopryansah Yosua Hutabarat Dibantu Tim Forensik TNI dan Tim dari Rumah Sakit

ACEH - Tim forensik TNI akan terlibat dalam proses autopsi ulang Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Hal tersebut disampaikan oleh kuasa hukum keluarga Nopryansah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak.

Penyertaan pihak luar Polri ini berdasarkan hasil gelar perkara awal mengenai dugaan pembunuhan berencana yang dilaporkan oleh keluarga Brigadir J.

"Telah dibicarakan dalam gelar perkara, bahwa akan dibentuk tim independen, yaitu melibatkan dokter-dokter forensik gabungan dari RSPAD, kemudian dari RSAL, RSAU," terang Kamaruddin Simanjuntak, Kamis, 21 Juli, dini hari, dikutip VOI.

Autopsi Ulang Nopryansah Yosua Hutabarat Diharapkan Transparan

Proses autopsi ulang juga akan melibatkan tim dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan satu RS swasta nasional.

Dengan demikian, terang Kamaruddin, proses autopsi ulang diharapkan berjalan transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.

Meski demikian, waktu pelaksanaan autopsi ulang belum bisa dipastikan. Sejauh ini, tim dari Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri hanya menjamin akan melakukannya dalam waktu dekat.

"Kapannya itu belum bisa ditentukan karena suratnya baru kami masukan. Tapi segera, usulannya sudah disetujui, tinggal penyidik mengkoordinir," kata Kamaruddin.

Keluarga Tidak Percaya Hasil Autopsi Polri

Sebelumnya, Keluarga Brigadir J meminta Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, untuk membentuk tim independen. Tujuannya, melakukan ulang proses autopsi dengan melibatkan pihak di luar Polri.

Alasan di balik permohonan tersebut adalah ketidakpercayaan pihak keluarga terhadap hasil autopsi yang sudah dipaparkan oleh Polri.

"Kami memohon kepada bapak Kapolri untuk membentuk tim yang membentuk independen yang melibatkan dokter-dokter yang lain," ujar Kamaruddin.