Mengenal Perbedaan Percaya Diri dan Egois
Ilustrasi perbedaan orang egois dan percaya diri (iStockphoto)

Bagikan:

ACEH - Terkadang, orang yang terlalu percaya diri dinilai sebagai orang yang egois. Orang yang egois biasanya membuat lawan bicara frustrasi dengan sikap dan cara bicaranya. Jadi, apa perbedaan percaya diri dan egois?

Dikutip VOI dari Fatherly, Nick Bognar, terapis di California, menjelaskan bahwa jika orang benar-benar percaya diri, mereka akan menganggap dirinya berharga dan tak peduli dengan apa yang dipikirkan oleh orang lain. Egoisme tidak seperti itu. Karena berhubungan dengan keberadannya di sekitar orang lain, biasanya egoisme berakar dari harga diri yang rendah.

Melihat Perbedaan Percaya Diri dan Egois

Bognar menjelaskan, saat seseorang bersikap egois, orang tersebut berusaha meningkatkan harga dirinya dengan menempatkan orang lain di bawah dirinya dan melakukan yang terbaik untuk mempertahankan kedudukannya, bahkan mengorbankan hubungan.

Menurut terapis, yang perlu diidentifikasi dari sikap egois, tindakan hanyalah selimut dari ketidakamanan yang mengakar. Berbeda dengan orang percaya diri, mereka merasa aman. Oleh sebab itu, orang percaya diri menghargai dirinya sendiri.

Untuk mempertahankan citra diri yang rapuh, orang egois menggantungkan seluruh rasa diri mereka pada orang lain. Grace Dowd, terapis di Austin, mengatakan bahwa orang egois suka dengan validasi eksternal--dari orang lain. Akibat hal tersebut, orang egois biasanya tak mampu mendengar umpan balik negatif yang diarahkan kepada dirinya. Mereka mungkin merespons dengan menghasut atau menyalahkan orang lain, bahkan merendahkan orang yang memberikan respons itu.

Sudut Pandang Negatif Orang Egois

Bornar menambahkan, orang-orang yang egois menganggap kesuksesan orang lain sebagai ancaman. Mereka tidak memberi selamat atas pencapaian orang lain. Oleh karena sikap egois, hubungan yang sehat mungkin susah terjalin. Mereka juga mungkin sulit untuk berkolaborasi dengan orang lain.

Saran Kedall Philips, seorang terapis di Deer Park, menyarankan agar melakukan beberapa hal biar enggak terjebak dalam sikap-sikap egois. Seperti, pertama dengan mengakui kelemahan. Terangnya, kelemahan bukan berarti tak mempunyai kekuatan. Justru dengan menggunakan kelemahan, seseorang bisa meningkatkan area tersebut sehingga menjadi kekuatan.

Jika Anda berelasi dengan orang yang egois, saran Dowd, perubahan tidak terjadi dalam semalam. Tetapi menyikapi keegoisan relasi Anda dengan bijak, juga membuat Anda lebih nyaman.

Artikel ini telah tayang dengan judul Biar Enggak Salah Paham, Kenali Perbedaan Orang Percaya Diri dan Egois.

Selain perbedaan percaya diri dan egois, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.