Larangan Ekspor CPO Dicabut, Anggota DPR Fraksi PKS Tak Heran dengan Sikap Mencla-Mencle Pemerintah
Presiden Jokowi/Youtube Sekretariat Presiden

Bagikan:

ACEH - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali membuka izin ekspor produk minyak sawit, minyak goreng, dan crude palm oil (CPO) mulai Senin, 23 Mei. Pencabutan larangan ekspor CPO ini tak membuat anggota Komisi VII DPR Fraksi PKS, Mulyanto, terkejut.

Mulyanto mengaku tidak heran dengan sikap mencla-mencle pemerintah terkait kebijakan tersebut. Dia telah memperkirakan pembatalan kebijakan tersebut karena dia sebut pasti tidak ada dampak berarti.  

"Kebijakan yang mencla-mencle seperti ini kan sudah sering diambil pemerintah sehingga tidak heran kalau penilaian masyarakat akan semakin negatif dengan kinerja Presiden ini," terang Mulyanto, dikutip VOI pada Jumat, 20 Mei. 

Pemerintah Terkait Larangan Ekspor CPO

Sejak awal, dia tidak yakin pemerintah mampu mempertahankan kebijakan larangan ekspor CPO dan turunannya. Dia menilai, kebijakan tersebut diambil secara reaktif, grusa-grusu, tidak prudent, dan jauh dari pendekatan research based policy

"Terkesan gagah dan berani menghadapi mafia namun ujung-ujungnya mengkerut, menjilat ludah sendiri," terangnya.

Dia mengatakan, setiap kebijakan seharusnya ada sisi trade-off-nya. Dalam kasus minyak goreng adalah antara sisi produsen, petani sawit, konsumen. 

"Seharusnya ada mitigasi risiko dan pemberian insentif bagi yang terdampak," katanya. 

"Dari kasus ini masyarakat semakin paham, betapa lobi-lobi pengusaha migor ini sangat kuat. Jadi wajar kalau dikatakan, bahwa dalam adu kuat kebijakan ini, pemerintah takluk terhadap mafia migor," kata Mulyanto menambahkan. 

Keran Ekspor Migor dan CPO Dibuka

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah mengumumkan pembukaan kembali larangan ekspor produk minyak sawit termasuk minyak goreng dan crude palm oil (CPO).

Setelah sebelumnya, Presiden Jokowi secara resmi melarang ekspor minyak goreng dan bahan baku turunannya, termasuk CPO, mulai Kamis 28 April 2022.

Sejak kebijakan larangan ekspor minyak goreng, pasokan minyak goreng terus bertambah di lapangan berdasarkan pantauan di lapangan karena kebijakan larangan ekspor. Selain itu terjadi penurunan harga minyak goreng rata-rata nasional.

"Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini, serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di industri sawit petani dan pekerja dan tenaga pendukung lainnya maka saya memutuskan ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022," kata Jokowi.