Konsumsi Rumah Tangga Naik Seiring Harga Kebutuhan Pokok
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono/Foto: Antara

Bagikan:

ACEH - Beberapa waktu lalu Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Edy Priyono, menyatakan bahwa berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah telah meningkatkan konsumsi rumah tangga yang juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2022, yaitu mencapai 5,01 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Di sisi lain, dia mengatakan bahwa terjadi kenaikan harga bahan pokok yang dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi global.

”Meski terjadi kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, namun dari sisi demand, konsumsi rumah tangga justru tumbuh, yakni sebesar 4,34 persen secara tahunan (year on year), atau jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan pada triwulan IV-2021 sebesar 3,55 persen (year to year),” terang Edy di Jakarta, Selasa, 17 Mei, dikutip VOI.

Pelonggaran Dilakukan, Konsumsi Rumah Tangga Naik

Edy menyampaikan hal tersebut terkait permasalahan harga kebutuhan pokok di pasar domestik. Berdasarkan Survei Indikator Politik pada Minggu, 15 Mei, persoalan tersebut telah menurunkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Edy mengeklaim, kuatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga didukung oleh kebijakan pemerintah dalam melonggarkan mobilitas masyarakat seiring terkendali pandemi COVID-19 dan percepatan vaksinasi COVID-19.

“Dan yang harus dicatat, juga karena percepatan penyaluran perlindungan sosial untuk memberikan dorongan bagi penguatan daya beli masyarakat,” terang dia.

Namun ia mengingatkan, penguatan konsumsi rumah tangga juga dapat berkontribusi pada meningkatnya inflasi. Pada April 2022, inflasi tercatat sebesar 0,95 persen secara bulanan (month to month) atau 3,47 persen secara tahunan (year to year).

"Tingginya inflasi tersebut juga bertepatan dengan momen Ramadhan 2022 yang secara siklus memang terjadi peningkatan permintaan," jelasnya.

Perekonomian Indonesia

KSP masih optimistis perekonomian Indonesia ke depan akan tetap kuat karena pemerintah terus berkomitmen mengakselerasi vaksinasi COVID-19, memperluas pembukaan sektor-sektor ekonomi, dan memberikan berbagai stimulus berupa bantuan-bantuan sosial kepada masyarakat.

Terkait kenaikan harga bahan-bahan pokok, menurut Tenaga Ahli Utama KSP, tidak terlepas dari situasi global seperti masih terjadinya pandemi COVID-19, konflik Rusia-Ukraina, normalisasi kebijakan negara-negara maju, hingga perubahan cuaca.

Oleh karena ketidakpastian global itu, harga berbagai komoditas di pasar global naik, termasuk bahan pangan dan energi yang akhirnya memicu kenaikan harga di banyak negara.

“Jika kondisi ini terus berkelanjutan bisa menyebabkan terjadinya peningkatan inflasi, penurunan daya beli masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi, serta memberi tekanan fiskal mengingat APBN banyak digunakan untuk menyediakan dukungan bantalan sosial bagi masyarakat, khususnya kelompok tidak mampu,” kata Edy.

Selain itu, kebijakan moneter negara-negara maju juga telah menekan pasar keuangan. Hal ini dapat berimbas pada fluktuasi nilai tukar rupiah dan juga potensi meningkatnya suku bunga di pasar keuangan.

Artikel ini telah tayang dengan judul Upaya Pemerintah Tingkatkan Konsumsi Masyarakat Dinilai Berhasil.

Selain tingkat konsumsi rumah tangga, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.