Kemendag Khawatir Pasokan Bahan Pangan Pokok Impor Terganggu Perang Rusia-Ukraina

ACEH - Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan, khawatir pasokan bahan pangan pokok yang bergantung kepada impor terganggu saat permintaan dalam negeri melonjak. Kekhawatiran tersebut berkaitan dengan adanya perang Rusia-Ukraina. 

"Kemendag terus memantau harga komoditas internasional dengan situasi geopolitik yang berpotensi mengganggu pasokan khususnya barang kebutuhan pokok. Ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina turut meningkatkan tekanan harga komoditas barang," terang Oke dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Rabu, 30 Maret, dikutip VOI.

Beberapa Harga Bahan Pangan Pokok Naik

Oke menerangkan, berdasarkan pantauan Kemendag ada empat komoditas pangan dalam negeri yang bergantung pada impor yang akan mengalami kenaikan harga cukup signifikan.

Pertama, harga gandum tercatat meningkat hingga 399 dolar per ton pada perdagangan 25 Maret. Jika dibandingkan tahun lalu, kenaikannya mencapai 93,6 persen sebab tahun lalu harga gandum 188 dolar AS per ton.

Kemudian, terang Oke, harga kedelai juga terpengaruh ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina. Harga kedelai di pasar dunia telah mencapai Rp8.875 per kg pada perdagangan 25 Maret. Dengan kata lain, naik 95,6 persen jika dibandingkan dengan posisi tahun lalu yang sebesar Rp4.528 per kg.

Selain gandum dan kedelai, lanjut Oke, harga sapi juga meningkat menyentuh 4,28 dolar AS per kg pada perdagangan 22 Maret. Angka tersebut naik 72 persen dari posisi tahun lalu yang berada di kisaran 2,49 dolar AS per kg.

Selanjutnya adalah gula konsumsi. Harga komoditas pangan ini meningkat hingga 51,6 persen dari Rp5.145 per kg menjadi Rp7.802 per kg secara tahunan pada perdagangan 25 Maret lalu.

"Namun demikian berdasarkan hasil koordinasi dengan pelaku usaha dan instansi terkait ketersediaan pasokan selama periode Idulfitri 2022 dipastikan cukup dengan ketahanan 1,1 sampai 2 bulan ke depan," tuturnya.