Operasi Tempur Ukraina Gunakan Rumah Sakit, Rusia Sebut WHO "Diam"
Ilustrasi tentara Ukraina. (Wikimedia Commons Ministry of Defense of Ukraine)

Bagikan:

ACEH - Operasi tempur Ukraina disebut menggunakan rumah sakit setempat. Di dalamnya, sebut Rusia, terdapat ribuan tentara asing. Namun, Rusia menilai organisasi kesehatan dunia, WHO, "diam" dengan belum adanya penilaian terkait hal tersebut. 

Menurut Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, WHO belum menilai fakta neo-Nazi mengubah fasilitas medis di seluruh wilayah Ukraina menjadi benteng bagi mereka.

Wilayah dengan Penggunaan Fasilitas Kesehatan sebagai Bagian Operasi Tempur Ukraina

Dia menjelaskan, angkatan bersenjata Ukraina dan batalion nasionalis mengerahkan posisi tembak dan senjata berat ke taman kanak-kanak, sekolah menengah, fasilitas kota, dan fasilitas medis di seluruh Ukraina. Beberapa wilayah tersebut adalah Dnepropetrovsk, Zaporozhye, Kiev, Odessa, Sumy, Kharkov, dan Chernigov.

"WHO belum memberikan penilaian yang tepat terhadap fakta ketika institusi medis tidak digunakan oleh neo-Nazi untuk tujuan asli mereka, seperti perawatan medis, tetapi sebagai benteng dan titik tembak untuk melakukan operasi militer," terang Mizintsev yang juga mengepalai Markas Besar Koordinasi Bersama Rusia untuk Respon Kemanusiaan di Ukraina, dikutip VOI dari TASS, 18 April.

Tentara Bayaran Ukraina dari Beberapa Negara

Terpisah, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, pada Minggu menerangkan, Kyiv mempekerjakan lebih dari 6.800 tentara bayaran asing dari 63 negara sejak Rusia memulai operasi khusus di negara tersebut.

"Rezim nasionalis Kyiv telah mempekerjakan total 6.824 tentara bayaran asing dari 63 negara sejak dimulainya operasi militer khusus," ungkapnya.

Ia kemudian merinci datangnya pasukan atau tentara bayaran dari luar negeri. Sebanyak 1.717 orang berasal dari Polandia, sekitar 1.500 dari AS, Kanada dan Rumania. Sampai dengan 300 orang tiba dari Inggris dan Georgia masing-masing, sementara 193 orang datang dari daerah Suriah yang dikendalikan oleh Turki.

Artikel ini telah tayang dengan judul Rusia Sebut WHO 'Diam' Tentang Penggunaan Rumah Sakit untuk Operasi Tempur Ukraina, Ungkap Ada 6.824 Tentara Bayaran.

Selain operasi tempur Ukraina, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.