ACEH - Militer Rusia sudah menghancurkan 1.325 fasilitas infrastruktur militer Ukraina. Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov.
"Angkatan Bersenjata Rusia telah menyerang 1.325 fasilitas infrastruktur militer Ukraina, termasuk 43 pusat komando dan komunikasi tentara Ukraina," jelasnya, Selasa, 2 Maret, dikutip VOI dari TASS.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Konflik Rusia dan Ukraina Belum Usai, Sikap Pemerintah Indonesia Dinilai Tepat
28 Februari 2022, 20:08
Menurutnya, 395 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 59 peluncur roket ganda, 179 senjata artileri dan mortir telah berhasil dihancurkan oleh Rusia. Selain itu, 286 kendaraan bermotor khusus militer juga telah berhasil ditumbangkan oleh militer Rusia.
Langkah Rusia Dinilai Tepat
Sebelumnya, Juru Bicara Kremlin menyebut pasokan senjata Barat ke Ukraina merupakan faktor berbahaya, yang sama sekali tidak membantu memulihkan ketertiban.
"Pasokan senjata, perangkat keras lainnya, dan amunisi ke Ukraina dapat dan akan menjadi faktor yang sangat berbahaya dan mengganggu stabilitas, yang sama sekali tidak akan meningkatkan stabilitas atau ketertiban di Ukraina. Dan dalam jangka panjang itu akan memiliki efek yang jauh lebih berbahaya," ujar Dmitry Peskov.
"Ini hanya menegaskan sekali lagi, Rusia mengambil langkah yang benar demi demiliterisasi Ukraina, yang pada umumnya cenderung agresif, dan seringkali desain kriminal, seperti yang terjadi di Republik Lugansk dan Donetsk. "
Terkait rencana Uni Eropa untuk memasok senjata ke Ukraina, Peskov menjelaskan bahwa Uni Eropa adalah "sebuah asosiasi yang memegang posisi tidak bersahabat terhadap kami dan telah mengambil tindakan yang tidak bersahabat dan bermusuhan."
Tujuan Militer Rusia di Ukraina
Diketahui, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan operasi militer khusus di wilayah Ukraina Timur, menekankan Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina, tujuannya adalah untuk demiliterisasi dan denazifikasi negara tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan Angkatan Bersenjata Rusia tidak melakukan serangan terhadap kota-kota Ukraina. Kementerian menekankan, infrastruktur militer Ukraina dihancurkan oleh senjata presisi dan tidak ada ancaman bagi warga sipil.