Kepastian Kuota Jemaah Haji Indonesia Dinantikan, PKB Minta Presiden Turun Tangan
ILUSTRASI UNSPLASH

Bagikan:

ACEH - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera bertindak melalui jalur diplomasi untuk berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi guna memastikan jatah kuota jemaah haji bagi Indonesia.

Hingga memasuki bulan Ramadan, belum ada kepastian mengenai jumlah kuota yang diperoleh Indonesia. Sementara, persiapan haji mesti tuntas pada awal Syawal nanti. Dengan kata lain menyisakan waktu satu bulan. 

“Bila Saudi tak kunjung mengumumkan, persiapan bakal tidak optimal,” terang anggota Komisi VIII DPR, Maman Imanulhaq, Senin, 4 April, dikutip VOI.

Menunggu Pengumuman Kuota Jemaah Haji Indonesia

Dia meminta Presiden melalui Menteri Luar Negeri dan Menteri Agama segera berupaya berdiplomasi guna mempercepat pengumuman kuota haji Indonesia. 

Menurut Maman, selain pemerintah, semua jalur komunikasi seperti dari DPR, ormas, dan tokoh masyarakat juga harus terus dilakukan agar segera ada kepastian terkait kuota haji.

"Kita tidak hanya bisa menunggu dan mendengar jawaban 'insyaallah'. Kita butuh kepastian berapa jumlah kuota. Presiden harus turun tangan. Semua harus perkuat desakan ini lewat jalur diplomasi dan komunikasi," tegas Maman.

Dia juga mengusulkan untuk menambah masa tugas pejabat Kantor Urusan Haji. Mengingat masa transisi penyelenggaraan ibadah haji yang membutuhkan persiapan mendesak.

"Buntut mundurnya pemberian kuota haji dari pemerintah Saudi membuat persiapan juga semakin minim. Oleh karenanya kita perlu memperpanjang masa tugas Pejabat Kantor Urusan Haji yang saat ini rencana sudah habis," jelas Maman.

Haji pada Masa Pandemi

Menurut Maman, molornya waktu persiapan memang bukan kesalahan Kantor Urusan Haji. Sebab, saat ini Pemerintah Arab Saudi sedang melihat dan mengevaluasi penyelenggaraan umrah Ramadan sebagai bahan keputusan penyelenggaraan haji dan jumlah kuota haji seluruh dunia.

"Memang kondisi saat ini adalah keadaan yang tak biasa, lantaran pandemi membuat situasi serbaberubah. Saudi hingga saat ini masih melakukan pembenahan dan evaluasi dengan memaksimalkan jemaah umrah," ungkap Maman.

Untuk itu, Maman mendorong diseminasi informasi yang gencar kepada calon jemaah haji Indonesia agar masyarakat tidak bingung. Terutama bagi calon jamaah haji yang berhak berangkat dan sudah dua tahun berturut-turut menunggu kepastian keberangkatan.

"Kita berharap tahun ini ibadah haji dapat terselenggara mengingat sudah dua tahun kita tidak bisa melaksanakan ibadah haji karena pandemi COVID-19," pungkas Maman Imanulhaq.