Masuk Masa Peralihan Cuaca, BMKG Imbau Warga Waspadai Potensi Kebakaran
Ilustrasi - Suasana kebakaran lahan gambut di Desa Napai, Kecamatan Woyla Barat, Aceh Barat, Aceh, Senin (8/7/2019). (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc)

Bagikan:

ACEH - Saat ini Aceh telah memasuki masa peralihan cuaca dari musim penghujan ke musim kemarau. Warga diminta mewaspadai potensi kebakaran. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar, Zakaria Ahmad. 

"Kita lihat Aceh sudah memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, perlu diwaspadai potensi kebakaran," terang Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Selasa, 22 Februari, dikutip VOI dari Antara.

Ciri Masa Peralihan Cuaca

Ia kemudian menjelaskan ciri masa peralihan cuaca, antara lain cuaca tidak menentu, hujan yang tidak merata, angin kencang, kilat, dan petir.

"Cuaca yang tidak menentu ini bisa berpengaruh juga terhadap kondisi kesehatan kita, daya tahan tubuh kita sulit menyesuaikan karena perubahan cuaca dari panas, tiba-tiba hujan, mungkin flu, demam dan sebagainya," jelasnya.

Oleh sebab itu, lanjut Zakaria, warga diminta memperhatikan kondisi kesehatan dan meningkatkan kewaspadaan terhadap kebakaran pemukiman dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Beberapa daerah di Aceh mengalami hujan tidak merata atau hujan ringan hingga sedang dalam beberapa hari terakhir. Namun, ada pula daerah yang mengalami kekeringan sehingga mudah terjadi kebakaran.

"Seperti kemarin di Aceh Singkil, Aceh Selatan, Subulussalam itu terjadi kebakaran hutan," kata Zakaria.

Titik Panas di Wilayah Aceh

Zakaria mengatakan, pada Selasa BMKG mendeteksi 20 titik panas di wilayah Aceh dengan tingkat kepercayaan sedang, dari hasil pantauan sensor Satelit Terra, Aqua, dan Suomi NPP.

Titik panas itu tersebar di Kecamatan Trumon, Aceh Selatan sebanyak lima titik, Kecamatan Singkil Utara, Aceh Singkil lima titik, Kecamatan Danau Paris, Aceh Singkil empat titik.

Kemudian Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam dua titik, satu titik Kecamatan Bakongan Timur, Aceh Selatan, satu titik Kecamatan Kota Baharu, Aceh Singkil, satu titik Kecamatan Lawealas, Aceh Tenggara, dan satu titik Kecamatan Rundeng Subulussalam.

"Titik panas ini potensi terjadi kebakaran hutan, saat terjadi kekeringan, ketika ada sedikit saja percikan api sangat mudah menyulut kebakaran dan menjalar ke mana-mana," katanya.

Artikel ini telah tayang dengan judul Aceh Memasuki Masa Peralihan Cuaca ke Musim Kemarau.

Selain masa peralihan cuaca,  ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.