ACEH - Beberapa waktu lalu Densus 88 Antiteror berhasil meringkus lima terduga teoris di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Bengkulu. Para terduga disebut punya peran yang cukup mengerikan.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, merinci, di DIY ada dua terduga teroris jaringan kelompok JAD yang berhasil ditangkap. Mereka berinisial RAU (31) dan SU (51).
BACA JUGA:
"Penangkapan dua tersangka tindak pidana terorisme jaringan kelompok JAD di wilayah DIY," terang Ahmad pada Kamis, 10 Februari, dikutip VOI.
Penangkapan Terduga Teroris di DIY
RAU ditangkap di Jalan Bener, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta, sdangkan SU ditangkap di Jalan Nyai Cabe, Sewon, Garon, Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul.
Dari hasil pemeriksaan sementara, mereka disebut berbaiat kepada ISIS.
"RAU pada tahun 2014 berbaiat kepada Amir Daulah Islamiyah Abu Bakar Al Baghdadi dan SU pada tahun 2016 berbaiat kepada ISIS," terang Ahmad.
Terduga teroris SU disebut memiliki keinginan melakukan aksi amaliyah atau teror. Dia ingin menyerang kantor polisi.
"Terduga teroris SU ingin melakukan aksi amaliyah dengan melakukan penyerangan terhadap kantor polisi," lanjutnya.
Selain itu, SU disebut sempat mengikuti pelatihan militer bersama kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Pelatihan itu rutin dilakukan selama tiga tahun.
"SU rutin mengikuti latihan ala militer IDAD bersama kelompok JAD di wilayah DIY periode 2016 sampai dengan 2019," katanya.
Sementara, RAU disebut sempat mengikuti proses uji coba bom di Gunung Sepuh, Bantul pada tahun 2018. Dia berbaiat kepada pimpinan kelompok teroris Abu Bakar Al Baghdadi.
"RAU pada tahun 2014 berbaiat kepada Amir Daulah Islamiyah Abu Bakar Al Baghdadi," kata Ramadhan.
Penangkapan Terduga Teroris di Bengkulu
Di hari yang sama, yaitu 9 Februari, Densus 88 Antiteror juga membekuk tiga terduga teroris lain di wilayah Bengkulu. Mereka bernisial CA, M, dan R yang merupakan jaringan Jamaah Islamiyah (JI).
"Tiga orang tersebut adalah jaringan JI Bengkulu yang terhubung dengan JI Palembang, Riau dan Sumatera Utara," ungkap Ramadhan.
Untuk terduga teroris CA disebut memiliki peran besar di jaringan JI. Sebab, dia merupakan ketua Cabang JI Bengkulu.
"CA terlibat sebagai Ketua JI Cabang Bengkulu yang tugasnya adalah merekrut," kata Ramadhan.
Kemudian, dari hasil pemeriksaan, diketahui ketiga teroris ini berbaiat kepada JI sejak tahun 1999. Mereka aktif dalam berbagai kegiatan penggalangan dana hingga menyembunyikan buronan.
"Mereka aktif dalam perekrutan, penggalangan dana, dan memfasilitasi pelaku atau DPO untuk sembunyi atau melarikan diri," kata Ramadhan
Sampai saat ini, Densus 88 Antiteror terus mendalami keterangan mereka. Tujuannya, mengetahui pihak-pihak lain yang diduga terlibat dalam jaringan terorisme.
Artikel ini telah tayang dengan judul Dalam Waktu Sehari Densus 88 Tangkap 5 Teroris Yang Peranya Mengerikan.
Selain penangkapan terduga teroris oleh Densus 88, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Aceh.