ACEH – Beberapa waktu lalu Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, berkunjung ke kantor percetakan Al-Qur’an terbesar di dunia. Percetaaan ini bernama Mujamma' King Fadh, berlokasi di Madinah, Arab Saudi.
Kunjungan ini dilakukan sebagai upaya menjajaki kerja sama pencetakan Al-Qur’an yang sebelumnya dibahas bersama otoritas Arab Saudi.
BACA JUGA:
"Umat muslim Indonesia masih kekurangan mushaf Al-Qur’an. Jumlah penduduk muslim Indonesia kurang lebih 215 juta, kami baru mampu menyediakan 200 ribu per tahun," ungkap Yaqut dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu, 24 November, dikutip VOI.
Menag berharap kerja sama dengan pemerintah Arab Saudi dalam penyediaan Al-Qur’an bisa segera terwujud. Ia mengatakan, pembahasan awal telah dilakukan dengan Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi, Syekh Abdullatif bin Abdulaziz.
Kerja Sama dengan Percetakan Al-Qur’an Terbesar di Dunia
Kerja sama percetakan Al-Qur’an ini, lanjut Yaqut Cholil, akan menjadi bagian dari rencana pembangunan Islamic Center di Indonesia. Ia mengatakan, kerja sama pencetakan Al-Qur’an adalah hal yang penting untuk menyediakan cetakan di Indonesia dengan kuantitas yang cukup dan kualitas baik.
Sementara, Sekretaris Jenderal Mujamma' King Fahd, Talal bin Razin Al-Rehil, menyambut baik rencana kerja sama tersebut. Dia menjelaskan bahwa setiap tahunnya Mujamma' King Fahd mampu mencetak 18 juta eksemplar mushaf Al-Qur’an.
Ia menegaskan proses pencetakan dan pentashihan Al-Qur’an dilakukan dengan sangat ketat. Percetakan Al-Qur’an Raja Fahd seluas 250 ribu meter persegi tersebut mencetak kitab suci umat Islam itu dan terjemahannya ke berbagai bahasa.
"Dalam sistem keamanan kami ada sensor terhadap kemungkinan salah cetak. Sehingga, jika ditemukan kesalahan, maka mesin akan langsung berhenti otomatis. Untuk kualitas cetakan sendiri bisa tahan hingga 100 tahun," jelas Talal.
Sementara itu, Wakil Menteri Agama Ri, Zainut Tauhid Sa’adi, mengatakan bahwa kebutuhan penyediaan Al-Qur’an di Indonesia masih tinggi.
Berdasarkan data Kementerian Agama, total kebutuhan Al-Qur’an setiap tahun lebih dari enam juta eksemplar. Sementara Unit Percetakan Al-Qur’an (UPQ) Kementerian Agama, sejak 2016-2020, baru mencetak 1.705.000 mushaf.
"Tantangan UPQ ke depan adalah memenuhi kebutuhan mushaf Al-Qur’an umat Islam Indonesia yang kian hari kian bertambah jumlahnya," demikian Wamenag.
Artikel ini telah tayang dengan judul Datangi Percetakan Alquran Terbesar di Dunia, Menag Yaqut: RI Baru Mampu Sediakan 200 Ribu Tiap Tahun.
Selain percetaan Al-Qur’an terbesar di dunia, ikuti berita info menarik dari dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Aceh!