Anak Gajah Sumatra di Aceh Jaya Mati Setelah Belalai Nyaris Putus Terkena Jerat
Kondisi Anak Gajah yang terkena jeratan di Desa Alue Meuraksa Kecamatan Pasie Raya Kabupaten Aceh Jaya, Minggu (Foto: Antara)

Bagikan:

ACEH - Anak gajah sumatra (Elephas maxipmus sumatrensis) yang beberapa waktu lalu terkena jerat di kawasan hutan Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh dilaporkan mati. Anak gajah tersebut mati setelah dua hari menjalani perawatan medis di Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree, Aceh Besar.

"Iya tadi pagi saya dikasih kabar bahwa gajahnya sudah mati. Tim dokter juga sedang melakukan nekropsi," terang Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Agus Ariyanto, di Banda Aceh, Selasa, 16 November, dikutip VOI dari Antara.

Agus menjelaskan, anak gajah sumatra yang diperkirakan berusia satu tahun itu mati saat masih dirawat. Anak gajah tersebut mengalami luka pada bagian belalai hingga hampir putus akibat terkena jerat.

Anak Gajah Sumatra Susah Makan Sebelum Mati

Anak gajah nahas itu dibawa ke PLG Saree pada Minggu, 14 November, dengan kondisi belalai nyari putus. Hal tersebut membuatnya susah makan dan kondisi tubuh juga menjadi kurus.

BKSDA Aceh membawa ke PLG Saree dengan harapan anak gajah tersebut bisa tertangani dengan baik.

"Jadi belalainya sudah membusuk, nyaris putus, makanya kita bawa kesana untuk penanganan medis. Katanya dua hari ini kondisinya cukup bagus, cuma penyebaran infeksinya itu, karena kan sudah lama (terjerat)," kata Agus.

Sebelumnya, petugas BKSDA Aceh berhasil menyelamatkan seekor anak gajah terkena jeratan yang menyebabkan belalainya nyaris putus.

Pada Minggu, 13 November, Agus Arianto mengatakan bahwa pihaknya menerima informasi dari masyarakat pada Sabtu, 13 November. Dilaporkan bahwa terlihat seekor anak gajah bergerak sendiri (terpisah dari rombongan) dengan kondisi terluka di bagian belalai dan terlihat sisa jerat yang masih menempel di bagian belalai di wilayah Desa Alue Meuraksa, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh.

Tim yang terdiri dari personel BKSDA Aceh, personel medis, Resort Aceh Jaya dan CRU Sampoiniet, BKPH Teunom-KPH I, CRU Aceh, PKSL FKH-USK, serta masyarakat waktu itu langsung melakukan upaya pencarian dalam rangka penyelamatan anak gajah liar tersebut.

Menurut dia anak gajah tersebut baru ditemukan pada Minggu, 14 November sekitar pukul 14.00 WIB di wilayah Desa Alue Meuraksa.

"Tim berhasil menemukan anak gajah liar tersebut dan melakukan upaya pembiusan untuk dapat dilakukan penanganan medis dan pelepasan jerat yang masih menempel di belalainya," kata Agus.

Hasil observasi tim medis diketahui bahwa anak gajah liar dengan jenis kelamin betina berusia sekitar 1 tahun mengalami luka serius akibat terkena jerat pada bagian tengah belalai yang diperkirakan luka tersebut sudah berlangsung lama.

"Berdasarkan pertimbangan tim medis bahwa anak gajah liar perlu mendapatkan perawatan medis lanjutan dan harus dievakuasi ke PLG Saree, Aceh Besar," katanya.

Artikel ini telah tayang dengan judul Anak Gajah yang Terjerat hingga Belalainya Nyaris Putus di Aceh Jaya Akhirnya Mati.

Selain anak gajah mati di Aceh Jaya, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI Aceh!