ACEH - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menjelskan bahwa pemerintah akan melakukan pengetatan implementasi protokol kesehatan (prokes) demi mencegah lonjakan kasus COVID-19 menjelang libur Natal dan tahun baru (Nataru) pada Desember.
Pengetatan dilakukan sejak saat ini sebab angka penularan virus di tengah masyarakat sedang menurun.
BACA JUGA:
"Mumpung Indonesia sedang turun sekarang (jumlah kasus positif, red), kita ingin memastikan implementasi protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi lonjakan lagi terutama menghadapi Nataru," terang Budi dalam konferensi pers PPKM yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 1 November.
Upaya Pemerintah Perketat Prokes Jelas Libur Natal dan Tahun Baru
Ia mengungkapkan, pemerintah akan berjuang mati-matian agar penularan COVID-19 di masyarakat terus melandai karena banyaknya agenda internasional yang akan digelar tahun depan termasuk pelaksanaan G20 di Bali.
Untuk menyukseskan kegiatan tersebut Kementerian Kesehatan akan melakukan pilot project berupa gelaran pertemuan internasional di tahun ini untuk mengevaluasi penyelenggaraan acara serupa di masa pandemi.
"Rencananya, kami akan melakukan pilot project pertemuan internasioal di tahun ini. Pertama akan ada pertemuan internasional kesehatan, kemudian ada event bulu tangkis internasional, dan ada meeting G20 yang akan dimulai," tegas Budi.
"Kami akan melihat apa saja yang baik, apa saja yang perlu diperbaiki. Sehingga nanti saat pertemuan internasional terjadi tahun depan akan lebih siap, jauh lebih teruji protokol kesehatannya," imbuh mantan Wakil Menteri BUMN tersebut.
Dalam kesempatan itu, Budi juga menuturkan protokol kesehatan di lingkungan sekolah yang sudah menjalankan pembelajaran tatap muka juga akan diperketat.
Tak hanya itu, kegiatan surveilans untuk mencegah terjadinya penyebaran COVID-19 terus dilakukan di mana dari hasil yang sudah ada hanya terdapat beberapa sekolah yang ternyata muridnya dinyatakan terkonfirmasi positif.
"Datanya menunjukkan ada beberapa sekolah yang kena. Artinya ada kasus terkonfirmasi (positif, red) tapi jumlahnya relatif sedikit," ujarnya.
Surveilans ini dilakukan dengan mengambil sampel dari sejumlah murid di sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka dan hasilnya akan dikirimkan kepada Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
"Nantinya akan kita bikin agar setiap satgas sekolah bisa lihat sampai detailnya ke murid-murid siapa saja yang dites antigen, pcr positif. Laporan yang sama ini nanti kita beri aksesnya ke kabupaten/kota.
Jadi Kadisbud, Kadinkes, Bupati, Wali Kota bisa lihat seluruh sekolah hariannya seperti apa," jeasnya.
"Dengan demikian kita akan bisa mengendalikan pandemi ini tapi tetap beraktivitas normal karena pendidikan tatap muka ini penting sekali," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang dengan judul Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 Saat Nataru, Pemerintah Perketat Protokol Kesehatan.
Selain libur Natal dan tahun baru, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!