Keseriusan Pemerintah Indonesia Kendalikan Perubahan Iklim
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya

Bagikan:

ACEH – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, menjelaskan bahwa Indonesia serius dalam mengendalikan perubahan iklim. Salah satu bentuk keseriusan tersebut adalah Forestry and Other Land Use (FoLU) Net Sink 2030.

Dalam keterangan tertulis, Siti mengungkapkan komitmen serius Indonesia melalui FoLU Net Sink 2030 penting, nyata, dan konkrit, mencakup berbagai kegiatan, kebijakan, dan antisipasi berbagai persoalan, partisipasi semua pihak, di dalam semua agenda kehutanan seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla), deforestasi, gambut, konservasi, dan keanekaragaman hayati.

Pengendalian perubahan iklim merupakan kepentingan nasional yang dilaksanakan melalui langkah-langkah kebijakan, pemberdayaan, dan penegakan hukum. Dalam beberapa tahun terakhir didapatkan sejumlah capaian, seperti pengurangan laju deforestasi, pencegahan konversi hutan alam dan lahan gambut, serta pengurangan kebakaran hutan.

“Kita sudah 6-7 tahun ini bekerja keras dan kita akan sistematikakan dengan lebih baik lagi, untuk mencapai, menjaga pengendalian perubahan iklim,” terangnya, Senin, 18 Oktober.

Gerak Nyata Keseriusan Indonesia dalam Pengendalian Perubahan Iklim

Siti melanjutkan, COP 26 di Glasgow, Skotlandia, menjadi titik mula implementasi. Maka, tambahnya, menjadi tegas bahwa ke depan semua pihak bekerja dan mengimplementasikan.

“Jadi bukan basa-basi, narasi, dan deklarasi,” ujar dia.

Pada kesempatan tersebut, Utusan Presiden Amerika Serikat dalam Penanganan Perubahan Iklim John F Kerry, mengatakan dengan potensi yang dimilikinya, peran Indonesia begitu penting dalam pengendalian perubahan iklim. Apa yang terjadi di Indonesia, dapat memberikan dampak yang besar terhadap seluruh dunia.

Lebih lanjut, John Kerry mengungkapkan, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia telah membuat kemajuan besar dalam penurunan laju deforestasi dan moratorium konversi hutan primer. Angka deforestasi Indonesia antara tahun 2019-2020 menjadi yang terendah dalam 20 tahun terakhir.

“Indonesia juga tengah menjalankan inisiatif baru untuk memulihkan ratusan ribu hektare bakau yang terdegradasi selama empat tahun ke depan. Upaya-upaya itu sangat penting. Kita semua menantikan keberhasilan upaya-upaya tersebut. Dan saya juga tahu, kerja keras Indonesia ini akan memberikan kontribusi yang kuat di COP 26 Glasgow,” katanya.

Dia juga menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam pengendalian perubahan iklim. Saat ini, dunia dihuni oleh 1,8 miliar orang berusia 10-24 tahun dan di Indonesia, 65 juta orang atau 28 persen di antara penduduknya berada pada kategori usia tersebut.

“Keberadaan generasi muda saat ini, menjadi yang terbesar dalam sejarah. Ini saatnya kalian menunjukkan potensi besar yang dimiliki, dan menjadi bagian penting dalam pengambilan keputusan. Inilah saatnya bagi kita semua untuk melakukan aksi nyata,” ujar dia

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen, menyampaikan pihaknya memahami Indonesia telah bekerja nyata dan cukup ambisius dalam pengendalian perubahan iklim. Oleh karena itu, Bank Dunia akan mendukung ambisi Indonesia dalam mengurangi emisi karbon pada Updated NDC Indonesia.

“Mengingat dampak yang ditimbulkan perubahan iklim tidaklah mudah menanganinya. Namun hal tersebut menjadi mungkin apabila kita semua bekerjasama. Mari kita lanjutkan kerja sama ini, untuk masa depan Indonesia, untuk menyelamatkan planet kita,” ujar dia.

Artikel ini telah tayang dengan judul Indonesia Serius Kendalikan Perubahan Iklim, Menteri Siti: Sudah 7 Tahun Kita Kerja Keras.

Selain perubahan iklim, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!