Persoalan Kapal Selam Nuklir, Australia Mengaku Akan Hormati Perjanjian Non-proliferasi Nuklir
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di markas PBB, New York. (Kementerian Luar Negeri)

Bagikan:

ACEH - Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri RI, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap perlombaan kekuatan dan senjata yang mengancam stabilitas keamanan, salah satunya adalah kesepakatan kapal selam nuklir yang dilakukan oleh Australia.

Amerika Serikat (AS) bersama Inggris dan Australia mengumumkan aliansi pertahanan Indo-Pasifik yang diberi nama AUKUS, dengan Australia akan kesepakatan pembangunan delapan kapal selam nuklir.

Kapal Selam Nuklir dan Treaty on the Non-Proliferetaion of Nuclear Weapons 

Dalam pertemuan virtual Asia Society yang digelar di sela-sela Sidang Majelis Umum ke-76 PBB di New York, Amerika Serikat, Retno mengatakan bahwa Australia berkomitmen menghormati Treaty on the Non-Proliferetaion of Nuclear Weapons (NPT) atau perjanjian nonproliferasi nuklir.

"Saya sampaikan, kita menerima penjelasan Australia, kita mendengarkan komitmen-komitmen yang diberikan Australia, termasuk untuk terus menghormati NPT, prinsip-prinsip non-proliferasi dan hukum internasional," ungkap Retno Marsudi dalan konferensi pers virtual Rabu, 22 September.

"Di dalam Asia Society saya menekankan, yang tidak diinginkan oleh kita semua adalah kemungkinan meningkatnya perlombaan senjata dan power projection di kawasan, yang tentunya akan dapat mengamcam stabilitas keamanan kawasan," sambungnya.

Retno Marsudi berada di New York, Amerika Serikat untuk mengikuti rangkaian Sidang Majelis Umum PBB, serta sedikitnya 28 pertemuan dengan negara-negara sahabat yang sudah terjadwal, selama berada di Negeri Paman Sam.

Sebelumnya, mengutip ABC, 21 September, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, dalam penerbangannya ke AS sempat menelepon Presiden Joko Widodo untuk menjelaskan keputusan tersebut. Morrison menekankan kapal-kapal tersebut tidak akan dipersenjatai dengan senjata nuklir.

Dalam kesempatan tersebut, Morisson juga mengatakan kepada Joko Widodo, akan mempertahankan kewajibannya di bawah Perjanjian Non-proliferasi Nuklir (NPT).

Artikel ini telah tayang dengan judul Soal Kapal Selam Nuklir, Menlu Retno Sebut Australia Komitmen Hormati Prinsip Non-proliferasi Nuklir.

Selain kapal selam nuklir, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!