ACEH - Otoritas Rusia berencana memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk menganalisis situasi epidemiologis terkait pembangunan perisai sanitasi atau sanitary shield.
Anna Popova, Kepala Layanan Federal untuk Pengawasan Perlindungan Hak Konsumen dan Kesejahteraan Manusia, mengungkapkan bahwa kecerdasan buatan digunakan untuk membuat sistem analisis epidemiologis.
BACA JUGA:
"Ketika melaksanakan proyek, pendekatan untuk memantau dan menganalisis situasi sanitasi, sistem informasi untuk menganalisis situasi epidemiologi berdasarkan kecerdasan buatan telah diadopsi," teramg Popova di hadapan Parlemen Rusia, seperti dilansir TASS, Kamis, 3 Juni.
Kesiapsiagaan Rusia terhadap Ancaman Epidemiologis Termasuk yang Terbaik
Menurutnya, secara keseluruhan, perisai sanitasi akan memiliki empat area operasi utama terkait situasi pandemi yang terjadi.
"Kami memasukkan empat area yang saling terkait dalam proyek perisai sanitasi yang akan memastikan: pertama, peringatan efektif, kedua, deteksi dini, ketiga, respons cepat terhadap tantangan yang muncul, dan keempat, kontrol yang dekat dan efektif atas semua objek dan faktor lingkungan," terangnya.
Popova mengeklaim, tingkat kesiapsiagaan Rusia terhadap ancaman epidemiologis merupakan salah satu yang terbaik di dunia, perlu ditingkatkan terhadap ancaman pandemi baru.
“Tingkat kesiapsiagaan Rusia terhadap 'guncangan epidemi' ternyata salah satu yang tertinggi di dunia. Pencapaian ini tidak boleh disia-siakan, perlu digenjot, mengingat tingkat ancaman kesehatan di dunia modern yang saling terhubung terus meningkat. Dan pandemi di masa depan, sayangnya, tidak bisa dihindari," tukasnya.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato tahunannya di hadapan Parlemen, Rusia harus memiliki perisai yang kuat dan andal di bidang keamanan sanitasi dan biologis, yang akan menggunakan sebanyak mungkin peralatan dan komponen Rusia.
Artikel ini telah tayang di VOI.id dengan judul Bangun Perisai Sanitasi, Rusia Gunakan Kecerdasan Buatan. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!