Terjadi Wabah PMK Hewan Ternak di Aceh dan Jatim, Kementan Sebut Pasokan untuk Iduladha Aman
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

ACEH - Terjadi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Aceh dan Jawa Timur. Terkait hal tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin wabah PMK hewan ternak tidak mengganggu pasokan daging untuk Iduladha. Ini berdasarkan pengalaman setiap tahun yang menunjukkan bahwa pasokan ternak yang dibutuhkan untuk Iduladha adalah 10 hingga 20 persen dari populasi.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah, optimis pasokan ternak untuk Iduladha tahun ini masih tersedia. Oleh sebab itu, pihaknya akan membuat standar operasional prosedur (SOP) khusus supaya distribusi hewan ternak dari satu daerah ke daerah lain bisa berjalan lancar tanpa terkontaminasi wabah PMK.

"Ini kami sedang bahas terus mudah mudahan 1 atau 2 minggu sebelum hari H Iduladha, kita sudah punya itu. Sehingga kaum muslim dapat menyelenggarakan Iduladha dengan aman dan sehat," terang Nasrullah, Rabu, 11 Mei, dikutip VOI.

Langkah Antisipasi Terkait Wabah PMK Hewan Ternak

Dia menjelaskan bahwa Kementan telah melakukan beberapa penanganan terhadap wabah PMK. Beberapa langkah tersebut antara lain menetapkan daerah terdampak dan menerbitkan surat edaran Menteri Pertanian kepada seluruh gubernur, bupati, dan wali kota, agar waspada serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Selain itu, lanjut Nasrullah, ribuan tenaga medis telah ke lapangan. Dengan demikian, bisa dilakukan pengawalan dan edukasi kepada para peternak.

"Frame SOP telah kita buat terkait dengan penanganannya, pengendaliannya, pemusnahannya," ucapnya.

Sebelumnya, Kementan menetapkan enam kabupaten di dua provinsi Indonesia terjangkit wabah PMK pada hewan ternak. Dua kabupaten yang dilanda wabah PMK di Aceh, yaitu Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Aceh Timur. Sementara empat kabupaten di Jawa Timur yaitu Gresik, Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto.

Data Sebaran Wabah PMK Hewan Ternak di Indonesia

Data Kementerian Pertanian menyebutkan jumlah kasus hewan ternak yang terinfeksi PMK di Jawa Timur sebanyak 3.205 ekor dengan kasus kematian mencapai 1,5 persen. Sementara kasus positif PMK di Aceh sebanyak 2.226 ekor dengan kasus kematian 1 ekor.

Penyakit mulut dan kuku pada hewan ini menjangkiti hewan ternak dengan kuku terbelah seperti sapi, kambing, domba, dan babi. Penularan penyakit ini terjadi melalui virus yang penyebarannya lewat udara atau airborne maupun kontak langsung.

Kementan menegaskan bahwa wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak ini tidak menular pada manusia, melainkan hanya sesama hewan ternak.