ACEH - Sebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak di Indonesia semakin luas. Tercatat, ribuan sapi yang ada di 13 provinsi di Indonesia dinyatakan terjangkit wabah PMK ini.
Terkait situasi tersebut, Ketua Fraksi Gerindra DPR, Ahmad Muzani, mengatakan bahwa penularan PMK pada hewan ternak mesji jadi perhatian serius pemerintah. Terlebih lagi, penyakit ini bukanlah hal yang baru di Indonesia.
BACA JUGA:
Wabah PMK Jelang Iduladha
Muzani menjelaskan, PMK pernah menyerang ribuan ternak di Indonesia pada era 1960-an dan 1980-an. Yang mengherankan, penyakit ini muncul kembali.
"Penyakit mulut dan kuku ini sudah pernah terjadi di Indonesia dan kita telah berhasil menangani persoalan wabah PMK ini. Mestinya kita sudah paham bagaimana penanganannya, pemeliharaannya, termasuk soal vaksin," terang Muzani, Jumat, 20 Mei, dikutip VOI.
Dia mengatakan, wabah PMK semakin meresahkan sebab sebentar lagi masyarakat Indonesia merayakan Iduladha, padahal sapi merupakan salah satu hewan yang akan menjadi kurban. Muzani menerangkan, hal tersebut akan berdampak pada harga jual ternak dan memunculkan kekhawatiran untuk mengonsumsi daging sapi.
Oleh sebab itu, dia menilai, kemunculan PMK perlu ditelusuri, apakah karena keteledoran--karena tidak selektif mendatangkan hewan ternak sapi dari luar negeri--atau ada kemungkinan faktor-faktor lainnya.
"Saya kira penting untuk kita mengetahui itu, karena masalah ini akan berpengaruh terhadap harga jual sapi menjelang Iduladha. Juga munculnya kekhawatiran mengonsumsi daging sapi, serta penurunan ekspor daging dan produk-produk turunannya seperti susu, abon, dan frozen food lainnya karena ada kemungkinan produk kita di banned negara lain akibat persoalan wabah PMK ini," jelas Muzani.
Vaksin untuk Para Sapi
Wakil Ketua MPR itu meminta pemerintah segera mencari solusi bagi persoalan ini. Jangan sampai, kata Muzani, wabah ini mengakibatkan kerugian bagi peternak sapi. Pemerintah, kata Muzani, bisa menyalurkan vaksin kepada para petani di berbagai daerah, hingga kemungkinan adanya bantuan kepada para peternak sapi.
"Tentu dari wabah PMK ini yang paling dirugikan adalah peternak petani sapi. Banyak dari hewan ternak mereka yang mati akibat wabah PMK ini," tegasnya.
Gerindra, tambahnya, mengusulkan agar pemerintah memberikan bantuan pada peternak yang mengalami kerugian supaya tidak terlalu terbebani.
"Kemudian penyaluran vaksin juga harus disegerakan dan masif, agar upaya pemulihan ekonomi nasional pasca COVID-19 ini tidak terganggu," pungkasnya.