Waspadai Daerah Rawan Bencana di Aceh saat Mudik
Ilustrasi/Foto: Antara

Bagikan:

ACEH - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) meminta pemudik Idulfitri 1443 Hijriah di Aceh berhati-hati saat melakukan perjalanan dengan selalu waspada dengan daerah rawan bencana alam di wilayah tersebut.

Menurut Kepala Pelaksana BPBA, Ilyas, mengatakan menjelang mudik Lebaran 2022 pihaknya telah memetakan daerah rawan bencana alam seperti banjir dan longsor agar bisa diwaspadai masyarakat.

“BPBA telah melakukan pemetaan daerah rawan bencana banjir dan longsor, dan memberikan imbauan agar masyarakat dapat waspada dalam melakukan mudik Lebaran," kata Ilyas, Kamis 28 April, di Banda Aceh, dikutip VOI dari Antara.

Wilayah Rawan Bencana Alam di Aceh

Dia menjelaskan, berdasarkan kajian risiko bencana Aceh 2021--2025, salah satu wilayah rawan banjir di Aceh adalah empat desa di Kabupaten Aceh Barat, beresiko tinggi mengalami banjir.

Kemudian, Aceh Selatan terdapat dua desa, Aceh Tamiang terdapat dua desa, Aceh Tenggara terdapat dua desa, Aceh Timur sebanyak tiga belas desa, Aceh Utara terdapat enam desa, Bireuen terdapat enam desa, Nagan Raya terdapat satu desa, Pidie ada satu desa, Langsa terdapat delapan desa, Lhokseumawe terdapat sembilan desa, dan Subulussalam ada dua desa.

Selanjutnya, daerah rawan longsor jumlah desa dengan risiko tinggi dan sedang paling banyak di Kabupaten Aceh Tengah 75 desa, Gayo Lues 35 desa, Aceh Tenggara 27 desa dan Bener Meriah 16 desa, Aceh Besar 18 desa, Aceh Selatan 14 desa, Aceh Tamiang 12 desa dan Pidie enam desa.

“Bagi yang akan berkendara ke wilayah tengah perlu kita berhati-hati di wilayah Aceh Tengah khususnya Cot Panglima, wilayah Gayo Lues di daerah Ise-ise. Melewati daerah Putri Beutong Pegunungan Leuser perlu juga diwaspadai," katanya.

Daerah Rawan Longsor

Selain itu, lanjut dia, warga yang akan berlibur di lokasi wisata Gunung Salak–Lintas Bener Meriah juga perlu berhati-hati karena rawan longsor dan rawan terjadi penurunan permukaan jalan. Begitu juga dengan jalam lintas Pidie--Meulaboh juga kawasan Geumpang--Tutut.

"Wilayah rawan Longsor di Aceh Besar biasa terjadi di Lintas Gunung Kulu-Paro. Untuk wilayah Geurute--Aceh Jaya perlu diwaspadai jatuhan batu gunung. Untuk wilayah Aceh selatan dan Aceh Tamiang, longsor biasanya tidak terjadi di jalan lintas namun diharapkan tetap berhati-hati,” katanya.

Di samping itu, BPBA juga meminta pemudik tetap menjaga protokol kesehatan dan selalu memantau perkembangan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada titik rawan bencana sebelum melakukan perjalanan mudik, demikian Ilyas.