Argentina vs Italia dalam Finalissima Berakhir 3-0, Akhir Buruk bagi Giorgio Chiellini Bersama Timnas
Pelatih timnas Italia, Roberto Mancini. (Foto: Twitter @Azzurri)

Bagikan:

ACEH - Italia bertekuk lutut di hadapan timnas Argentina dalam laga bertajuk Finalissima, padahal ini merupakan laga terakhir Giorgio Chiellini bersama timnas. Pertandingan yang digelar di Stadion Wembley pada Rabu, 1 Juni waktu setempat itu berakhir dengan skor 3-0 untuk kemenangan Lionel Messi dkk. 

Dalam pertandingan antara juara Euro 2020 dan Copa America 2021 itu Argentina tampil dominan. Pada babak pertama anak asuh Lionel Scaloni unggul 2-0 melalui gol yang dicatatkan oleh Lautaro Martinez (menit ke-28) dan Angel Di Maria (menit ke-45+1).

Timnas Italia semakin tak berdaya pada babak kedua. Paulo Dybala yang masuk sebagai pemain pengganti menegaskan dominasi Argentina melalui gol penutup pada penghujung laga.

Roberto Mancini terhadap Laga Argentina vs Italia dalam Finalissima  

Tak bisa ditampik, ini menjadi akhir yang mengecewakan bagi karier internasional Giorgio Chiellini. Pemain berusia 37 tahun itu diganti pada babak pertama pada penampilannya yang ke-117 dan terakhir bersama timnas Italia.

"Babak pertama kami membuat dua kesalahan, tetapi permainan seimbang. Pada saat itu, mereka lebih baik dalam menguasai bola dan mengalirkannya. Mereka lebih baik," terang pelatih timnas Italia, Roberto Mancini, dikutip VOI dari RAI Sport.

Mancini menegaskan, Italia seharusnya bisa mencetak gol dalam pertandingan tersebut. Jika itu bisa mereka wujudkan, dia yakin hasil akhir akan jauh berbeda.

"Tapi di babak kedua kami melakukan sedikit upaya untuk membalikkan keadaan. Kami punya peluang di babak pertama dan seharusnya memanfaatkannya lebih baik saat itu," katanya.

Versi Terbaru Piala Champions Conmebol-Uefa 

Perlu diketahui, Finalissima yang mempertemukan Argentina dengan Italia adalah versi terbaru Piala Champions Conmebol-Uefa yang sebelum ini hanya dimainkan dua kali pada 1985 dan 1993, demikian yang dilansir Antara dari Reuters.

Mancini menegaskan, Italia seharusnya bisa mencetak gol pada pertandingan ini. Jika itu bisa mereka wujudkan, dia yakin hasil akhir akan jauh berbeda.

"Tapi di babak kedua kami melakukan sedikit upaya untuk membalikkan keadaan. Kami punya peluang di babak pertama dan seharusnya memanfaatkannya lebih baik saat itu," katanya.

Perlu diketahui, finalissima yang mempertemukan Argentina dengan Italia adalah versi terbaru Piala Champions Conmebol-Uefa yang sebelum ini hanya dimainkan dua kali pada 1985 dan 1993, demikian yang dilansir Antara dari Reuters.

Artikel ini telah tayang dengan judul Dibungkam Argentina saat Finalissima, Pelatih Timnas Italia Roberto Mancini: Permainan Seimbang.

Selain hasil pertandingan Argentina vs Italia, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.