Tips Puasa Sehat untuk Penderita Penyakit Jantung yang Mengonsumsi Obat
Ilustrasi air putih (unsplash)

Bagikan:

Orang umum dan orang yang mengalami masalah jantung bisa mendapatkan banyak manfaat kesehatan dengan berpuasa pada bulan Ramadan. Hal tersebut diungkapkan oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Cut Arsy Rahmi.

Meski begitu, orang tersebut harus tetap memperhatikan sejumlah hal. Bagi pasien penyakit jantung, terdapat asupan makanan dan minumam yang tidak boleh berlebihan.

"Biasanya pasien gagal jantung tidak boleh minum terlalu banyak, pas buat pasien berpuasa dengan memperhatikan aturan yakni jumlah 1,5 liter cairan atau disesuaikan dengan berat badan, mungkin sekitar enam gelas. Minum dibagi ke dalam beberapa waktu, yakni 2 gelas saat sahur, 1 gelas saat buka puasa, 2 gelas saat malam malam dan segelas sebelum tidur," terang Arsy dalam diskusi bertajuk "Anda Bertanya Dokter Menjawab" yang digelar secara daring, dikutip Selasa, 13 April.

Obat jantung tetap dikonsumsi

Arsy mengatakan, pasien jantung sebaiknya tidak menghentikan kosumsi obat-obatan. Dokter spesialis jantung biasanya memberikan resep obat sebanyak 5 hingga 6 jenis. Konsumsi obat tersebut dibagi untuk pagi kemudian siang atau sore. Waktu konsumsi ini bisa disesuaikan selama Ramadan.

"Minta dokter memberikan obat regimen 1—2 hari saja, rata-rata obat jantung pemberiannya 1—2 hari sekali, jarang yang sampai 3 kali sehari. Biasanya pasien jantung, stroke, pembuluh darah juga mengonsumsi obat pengencer darah, kadang-kadang menyebabkan mag. Jadi kalau diminum saat sahur dikhawatirkan lambungnya sakit, jadi minumlah saat berbuka puasa," terang Arsy.

Obat perangsang kencing untuk pasien gagal jantung sebaiknya diminum setelah berbuka puasa. Jika obat tersebut diminum saat sahur dikhawatirkan membuat tubuh lemas.

Selain itu, pasien perlu mempertimbangkan konsumsi obat lambung sebelum sahur dan saat berbuka bila memiliki mag.

Ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!