Jangan Salah Sangka! Ketahui 7 Mitos Soal Diabetes Berikut
Ilustrasi mitos kencing manis (Unsplash)

Bagikan:

ACEH – Tak sedikit orang keliru menilai penyakit diabetes. Ada beberapa hal yang dinilai sebagai kebenaran di masyarakat, padahal belum tentu demikian.

Agar tidak semakin salah kaprah, ketahui mitos-mitos soal diabetes berikut ini. Anda juga perlu berkonsultasi dengan ahli karena kondisi tiap orang bisa berbeda-beda.

Mitos Soal Diabetes yang Berkembang di Masyarakat

1.    Diabetes tipe 1 didagnosis ketika kecil

Diabetes tipe 1 merupakan penyakit autoimun yang kerap didiagnosis ketika masih kanak-kanak. Faktanya, diabetes tipe 1 bisa didiagnosis pada segala usia. Dilansir All Womans Talk, di Amerika sekitar 1,7 juta orang dinyatakan menderita diabetes tipe 1.

Tak jarang orang bingung membedakan diabetes tipe satu dengan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat.

Ini berarti kedua tipe penyakit diabetes bisa dialami pada usia berapapun. Lebih jauh lagi, rutin medical check up dan menjaga gaya hidup sehat merupakan langkah preventif mencegah terserang diabetes.

2.    Orang pradiabetes akan mengalami diabetes

Pradiabetes dialami ketika seseorang punya kadar glukosa plasma puasa setinggi 100 hingga 125 mg/dL, tetapi belum menderita diabetes. Orang yang mengalami pradiabetes bisa mengubah gaya hidup dan bisa mengurangi potensi terkena diabetes.

3.    Hanya overweight yang mengalami diabetes

Kelebihan berat badan atau overweight memang berpotensi meningkatkan diabetes meski sebenarnya risiko diabetes bisa dialami ketika memiliki riwayat keluarga yang mengalami diabetes tipe 2 atau tak menerapkan gaya hidup sehat. Terutama jika Anda berusia lebih dari 45 tahun.

Maka, jaga kadar kolesterol tetap rendah dan aktif secara fisik serta menjaga pola hidup sehat.

4.    Diabetes kehamilan selalu menyebabkan diabetes

Diabetes gestasional dialami 200.000 wanita setiap tahun. Diabetes gestasional secara teoritis akan menurun setelah kehamilan.

Sementara, 50 hingga 60 persen wanita yang didiagnosis terus menderita diabetes ada banyak cara untuk mengurangi risikonya, misalnya dengan menurunkan berat badan dan berolahraga selama 30 menit setiap hari untuk mengurangi risiko.

5.    Diabetes akan bertahap memicu kesehatan tubuh menurun

Pemahaman ini paling berbahaya, sebab diabetes tidak memakan banyak waktu untuk mulai merusak tubuh. Sebuah penelitian tahun 2020 menemukan bahwa 20 persen penderita diabetes yang baru didiagnosis sudah mengalami retinopati atau penurunan hingga kehilangan penglihatan.

Penderita kencing manis juga berkemungkinan mengalami serangan jantung terlepas diagnosis sebelumnya. Oleh sebab itu, segera kenali dan ubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

6.    Kondisi memburuk saat suntik insulin

Perlu dipahami bahwa penderita diabetes tipe 2 perlu mengonsumsi insulin. Cara ini paling efektif untuk mengontrol dan mengelola diabetes. Jika masih dapat mengontrol diabetes melalui manajemen gaya hidup, artinya dapat menghindari insulin.

7.    Insulin menyebabkan komplikasi

Insulin bukan pengobatan pertama untuk kencing manis atau diabetes. Jika memungkinkan dikontrol dengan mengubah gaya hidup sehat, insulin bisa jadi opsi terakhir.

Pada saat dokter meresepkan insulin, diabetes mungkin telah menyebabkan masalah pada saraf, jantung, ginjal, atau mata.

Faktanya, insulin dapat membantu mencegah komplikasi yang telah terjadi dan mengurangi kerusakan lebih lanjut pada organ.

Agar pemahaman tidak semakin rumit dan mengingat bahwa kondisi setiap orang bervariasi, disarankan untuk rutin konsultasi kepada ahlinya. Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan dan terhindar dari risiko diabetes sejak dini!

Artikel ini telah tayang di VOI.id dengan judul Faktanya, Terdapat 7 Mitos yang Keliru Tentang Penyakit Diabetes. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!