Efek Susu Cokelat untuk Kesehatan Berdasarkan Penelitian
Ilustrasi amankah sering minum susu cokelat (Unsplash/The Nguyen)

Bagikan:

ACEH - Susu kerap menjadi idola masyarakat untuk meningkatkan kalsium dan mendapatkan tambahan gizi. Namun, bagaimana dengan efek susu cokelat untuk kesehatan? Apakah sama dengan susu putih atau plain?

Menurut ahli diet dan nutrisi, Cynthia Sasss, susu cokelat tidak hanya menawarkan nostalgia masa kecil. Ada beberapa aspek yang cukup rumit jika disimpulkan dalam satu manfaat, dikutip VOI dari Health.

Nutrisi dalam Susu Cokelat

Susu cokelat sebarat 8 ons memberikan 150 kalori, 2,5 gram lemak, 23 gram karbohidrat dengan tambahan 10 gram gula tambahan, dan 8 gram protein. Terkait nutrisi yang lain, susu cokelat mengandung 20 persen dari nilai harian untuk kalsium, 30 perseh untuk vitamin B riboflavin, 10 persen potasium, dan 15 persen vitamin A dan D.

Setiap produk punya ukuran yang berbeda dalam kandungan nutrisi, tetapi susu cokelat menyediakan beberapa nutrisi penting. Nah, perlu diperhatikan lagi bahwa asupan nutrisi harian tersebut memberikan sepertiga dari kebutuhan gula. Menurut database USDA, secangkir susu cokelat ukuran 8 ons menyediakan 7,4 ons air yang membantu menghidrasi tubuh.

Ini berbeda dengan produk yang menggunakan sirup cokelat untuk membuat susu cokelat karena hal tersebut tergantung pada seberapa banyak sirup yang digunakan. Perlu diketahui bahwa dalam satu sendok makan sirup cokelat, mengandung 10 gram gula.

Banyak penelitian mengeksplorasi tentang manfaat minum susu. Tetapi tak banyak yang menelusuri tentang manfaat atau bahaya susu cokelat. Sebuah studi tahun 2018 dari British Medical Journal (BMJ), tidak menemukan bukti efek perlindungan antara asupan kalsiun yang berasal dari susu dan risiko patah tulang. Studi yang lebih lama juga menemukan hal yang sama, asupan susu lebih tinggi tidak terkait dengan risiko patah tulang yang lebih rendah.

Penelitian Susu Cokelat untuk Kesehatan

Pada satu sisi, banyak orang yang menganggap susu cokelat sebagai suguhan manis. Tetapi juga disebut sebagai minuman pemulihan. Sebagai ahli diet olahraga bersertifikat, Sass mengutip sebuah studi yang dilakukan International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism.

Dalam studi tersebut, peneliti meminta 9 pesepeda pria yang terlatih melakukan latihan interval, istirahat selama 4 jam, dan melanjutkan bersepeda hingga kelelahan. Setelah sesi latihan pertama, dan dua jam kemudian, para pesepeda mengonsumsi satu dari tiga minuman susu cokelat.

Pesepeda yang minum susu cokelat membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai kelelahan. Kemudian peneliti menyimpulkan bahwa susu cokelat membantu pemulihan secara efektif antara dua latihan yang melelahkan.

Penelitian yang terbaru, menelusuri apa yang dialami sepuluh wall climbers ketika minum susu versus air sebagai alat bantu pemulihan setelah pendakian intensitas tinggi. Dua puluh menit kemudian, peserta minum susu cokelat atau air. Climbers yang minum susu cokelat, kinerja, durasi, dan jarak tempuh meningkat. Selain itu, mereka juga lebih rendah merasakan nyeri otot.

Menjadi catatan penting, bahwa membandingkan susu cokelat dan minuman lain yang enggak sama kandungan nutrisinya, tentu perlu dipertanyakan, jelas Sass. Pesan Sass, apa yang terjadi pada susu cokelat berkaitan dengan jumlah cairan, zat gizi mikro dan makro yang dibutuhkan untuk pemulihan setelah berolahraga. Susu sapi juga mengandung leusin yang baik, dan asam amino yang dibutuhkan untuk memicu sintesis protein otot.

Minum susu cokelat enggak buruk, tetapi perlu dimasukkan dalam ukuran diet Anda. Susu cokelat juga bukan satu-satunya minuman untuk pemulihan. Nah, kalau dibandingkan dengan es krim dan brownies, susu cokelat mungkin memberikan lebih banyak nutrisi.

Artikel ini telah tayang dengan judul Apakah Sering Minum Susu Cokelat Berbahaya? Ahli Diet Menjelaskan Kelebihan dan Kekurangannya.

Selain efek susu cokelat untuk kesehatan, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.