Perlukah Fantasi Seksual Disampaikan pada Pasangan?
Ilustrasi haruskah terbuka pada pasangan soal fantasi seksual (Pexels/Tima Miroshnichenko)

Bagikan:

ACEH - Salah satu hal yang secara umum dimiliki oleh orang-orang adalah fantasi. Dalam persoalan fantasi ada hal yang disebut sebagai fantasi seksual. Kita mungkin terbiasa berbagi fantasi dengan orang lain, termasuk pasangan. Namun, bagaimana dengan fantasi seksual?

Menurut Ari Tuckman, psikolog klinis, fantasi berpotensi membuat hubungan berpasangan lebih menggairahkan. Berbagi fantasi, dalam hal ini terkait seksualitas, merupakan privasi masing-masing orang. Oleh sebab itu, terang Tuckman, tidak ada ukuran benar atau salah terkait keputusan untuk membagikan faktasi seks atau tidak. Hanya saja, ada konteks yang perlu dipertimbangkan.

Pandangan Terkait Fantasi Seksual

Bagi orang yang menghargai kemandirian, fantasi seksual mungkin dianggap sebagai satu rahasia personal. Nemun, hal berbeda bagi dua orang berpasangan yang telah sepakat berbagi rahasia, saling terbuka bisa menjadi hal yang dipilih.

Meski demikian, antara preferensi personal itu tersimpan nilai-nilai yang dipegang bersama. Sebagai contoh, bagaimana jika fantasi seksual tersebut adalah bercumbu dengan orang lain yang bukan pasangan atau fantasi seks yang melampaui kehidupan seks yang dimiliki? Dikutip VOI dari Psychology Today, Tuckman memberikan penjelasan.

Fantasi sepenuhnya bersifat mental, artinya ada yang memiliki manfaat untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Tetapi ada pula, dalam kasus ekstrem, bisa mengubah hubungan dan perasaan salah satu dari pasangan.

Beberapa pasangan mungkin tidak peduli dengan kondisi mental yang disebut dengan fantasi ini. Apalagi jika dari awal tidak membangun kesepakatan bersama tentang keterbukaan fantasi seksual. Menurut Tuckman, akan jadi masalah jika fantasi seksual tersebut direalisasikan tanpa sepengetahuan pasangan. Karena begitu seseorang dari pasangan menindaklanjuti fantasi seksual dengan cara tertentu, atau tidak melibatkan pasangannya, akan membuat terluka jika ketahuan bukan?

Hal Penting jika Ingin Ungkapkan Fantasi Seksual

Sebagian besar orang mengatasi fantasi seksual dengan terbuka pada pasangannya, dengan syarat diungkapkan pada waktu yang tepat, dikomunikasikan secara baik, dan tidak mengejutkan. Dengan begitu pasangan akan menerima informasi alih-alih ditutupi dan ketahuan realisasinya mengecewakan.

Dalam keintiman, pengungkapan bisa menjadi tantangan. Pasalnya, mungkin menakutkan membagi rahasia terdalam terutama tentang topik sensitif seperti seks kepada pasangan. Pasangan, meski adalah orang terdekat yang paling dikasihi, mungkin tak akan selalu mengerti, menyukai, merasa aman dengan fantasi seksual yang diceritakan.

Tetapi, tak sedikit orang yang lebih suka untuk terbuka dan memandang keintiman merupakan proses saling mendukung serta memvalidasi tanpa syarat. Cara kerja hubungan, menurut Tuckman, adalah tantangan untuk saling berproses. Mengungkapkan hal sensitif pun juga membutuhkan proses.

Jika pasangan mampu bergulir bersama dan melakukan diskusi produktif tentang ketidaksepakatan sampai menemukan kesepakatan bersama, maka kebencian atau kekecewaan hampir tak mungkin menyelinap dan mengguncang hubungan.