ACEH – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kepercayaan kepada Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, untuk memimpin kegiatan penanaman modal di Indonesia.
“Arahan Bapak Presiden adalah menciptakan investasi yang berkualitas untuk meningkatkan ekonomi dan pemerataan pertumbuhan dari Aceh sampai Papua. Oleh karena itu, pesan kepada kami tidak hanya mengurus pengusaha yang besar tetapi juga UMKM,” terang Bahlil setelah dilantik di Istana Presiden, Jakarta, Rabu, 28 April.
BACA JUGA:
Menteri Investasi akan mengawinkan pengusaha besar dan kecil
Ia mengatakan, saat ini pemerintah masih fokus untuk meningkatkan pembangunan di seluruh daerah di Tanah Air, tidak terpusat pada satu pulau saja.
Oleh sebab itu, sinergi antara para pelaku usaha kelas kakap dengan pebisnis kecil menjadi kunci kesuksesan pembangunan ekonomi.
“Jadi kita harus mengawinkan para penguasa besar ini dengan bisnisnya UMKM di daerah-daerah supaya pertumbuhan ekonomi juga bisa berjalan dan dirasakan langsung oleh seluruh masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, 60 persen pembentukan postur produk domestik bruto (PDB) disumbang oleh konsumsi nasional, dengan 30 persen sektor investasi.
“Investasi adalah pintu masuk supaya ada lebih banyak lagi lapangan pekerjaan yang bisa kita siapkan bagi masyarakat,” lanjutnya.
Pengukuhan Bahlil sebagai Menteri Investasi melengkapi tugas yang diemban sebelumnya, yaitu Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 2019. Di tangannya, BKPM menunjukan kinerja positif.
Sepanjang 2020, BKPM membukukan realisasi investasi senilai Rp826,3 triliun atau 101,1 persen dari target yang telah ditetapkan, yaitu Rp817,2 triliun.
Dari total tersebut, realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai angka Rp413,5 triliun atau 51 persen dari keseluruhan. Sementara, Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp412,8 triliun atau 49 persen.
Selain info dari Menteri Investasi baru, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id. Artikel ini telah ditayangkan sebelumnya dengan judul Jokowi Tugaskan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia jadi 'Penghulu', Kawinkan UMKM dan Perusahaan Besar. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!