ACEH – Pada Jumat hingga Minggu kemarin, terjadi bentrokan antara pasukan rezim militer Myanmar dan pejuang perlawanan lokal di Kota Kanpetlet, Negara Bagian Chin, Myanmar. Hal tersebut diungkapkan oleh Jubir Chinland Defense Force (CDF).
Ia menjelaskan, pertempuran tersebut pecah pada Jumat di Desa Makyar, sekitar 32 km dari Kanpetlet. Sejak itu, pejuang perlawanan lokal melakukan penyergapan terhadap pasukan bala bantuan junta di dekat kaki Gunung Victoria.
BACA JUGA:
"Kami telah mengerahkan beberapa pasukan keamanan untuk melindungi pengungsi lokal di Makyar. Banyak pasukan rezim berbaris menuju desa dan kami mengalami bentrokan langsung," jelas Jubir CDF, seperti dilansir Myanmar Now, Minggu, 30 Mei.
Pasukan Perlawanan Anti-Junta Gunakan Strategi Gerilya
Ia melanjutkan, militer menderita korban, tetapi tidak bisa memberikan jumlah pasti. Sementara, tidak ada korban di pihak lokal.
Rezim militer Myanmar belum membuat pengumuman resmi yang mengakui pertempuran di Kanpetlet.
Diketahui, sekitar 2.000 warga terpaksa meninggalkan rumah mereka dalam beberapa hari terakhir karena bentrokan tersebut. Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di media sosial, CDF di Kanpetlet memperingatkan siapa pun di kota itu yang bukan warga lokal untuk pergi pada Sabtu.
“Anehnya kota ini sepi sekarang. Ini tidak normal. Hanya beberapa toko yang buka. Sekitar setengah dari populasi telah meninggalkan kota," ungkap sumber setempat.
"Setelah orang-orang meninggalkan rumah mereka, pasukan rezim menjarah properti dari rumah-rumah kosong mereka," tutur penduduk setempat.
Pejuang perlawanan anti-junta di Negara Bagian Chin, yang dipersenjatai dengan senjata rakitan, seperti senapan berburu dan bahan peledak, telah menggunakan taktik gerilya untuk melawan pasukan rezim.
Sementara, rezim militer Myanmar menggunakan senjata berat, seperti senjata otomatis dan peluncur roket, untuk melawan pejuang lokal.
Artikel ini telah tayang di VOI.id dengan judul Kontak Senjata Selama Tiga Hari, Rezim Militer Myanmar Gagal Taklukan Negara Bagian Chin. Waktunya Merevolusi Pemberitaan!