Hindari Perselisihan, KPU Usulkan Pemilu Digelar pada 21 Februari
Gedung KPU RI (VOI)

Bagikan:

ACEH - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ilham Saputra, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengusulkan ke pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) supaya pemilihan umum (pemilu) 2024 dilaksanakan lebih cepat.

Sedianya pemilu 2024 akan dilaksanakan pada 21 April. KPU menyarankan agar jadwal pemilu dimajukan menjadi 21 Februari.

“Kami menginginkan agar penyelenggaraan pemilu ini dipercepat, untuk menghindari kekosongan untuk pencalonan pilkada (pemilihan kepala daerah),” ungkap Ilham dalam diskusi virtual, Minggu, 30 Mei, dikutip dari Antara. 

KPU Usul Pilkada Digelar November 2024

Ilham mengaku bahwa pihaknya sudah menggelar simulasi untuk mempercepat hari pemungutan suara pada pemilu 2024.

“Jika nanti kami laksanakan tetap bulan April, kami khawatir ada perselisihan hasil pemilu, maka terkendala jika ada putusan MK (Mahkamah Konstitusi) yang meminta PSU (pemungutan suara ulang, red) atau penghitungan suara ulang, yang akan memakan waktu,” terangnya.

Selain itu, KPU mengusulkan ke pemerintah dan DPR supaya pilkada digelar pada 20 November 2024. Namun, dua tanggal tersebut masih bersifat usulan dan belum dibahas atau disetujui.

Perubahan tanggal itu, menurut Ilham, harus dibicarakan lebih lanjut dan KPU akan menerima masukan dari seluruh pihak, terang Ilham.

“Berbeda dengan 2024, menurut kami, (pemilu 2024, red) memerlukan energi dan biaya yang signifikan serta perhatian dari berbagai penyelenggara pemilu,” kata dia menambahkan.

Terkait itu, Ilham menyampaikan pihaknya telah menyampaikan usulan itu ke anggota dewan saat rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI minggu ini.

Pihak DPR pun telah membentuk tim yang bertugas mempelajari usulan KPU, yang salah satunya terkait upaya memajukan tanggal pemilu 2024, kata Ilham menambahkan.

Dalam kegiatan diskusi yang sama, Direktur Eksekutif Perludem, Khoirunnisa Nur Agustyati, meminta KPU melakukan simulasi pemilu dan pilkada yang nantinya akan digelar pada 2024 secara riil dan transparan.

Simulasi secara riil dibutuhkan agar ada perbaikan tata kelola terutama dalam mengantisipasi berbagai risiko yang mungkin terjadi saat pemilu dan pilkada 2024.

Berkaca pada Pemilu 2019, lebih dari 500 anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) meninggal dunia akibat kelelahan saat bertugas.

“Hasil kajian lintas disiplin Universitas Gadjah Mada menunjukkan petugas (KPPS, red) meninggal dunia, karena manajemen risiko tidak ada. Misalnya, ketika petugas ingin bertanya ada masalah di TPS (tempat pemungutan suara, red) kepada siapa. [...] Itu juga harus dipersiapkan,” tegas Khoirunnisa.

Artikel ini telah tayang di VOI.id dengan judul Khawatir Perselisihan, KPU Usul ke Pemerintah-DPR Percepat Pemilu 2024 Pada 21 Februari.Waktunya Merevolusi Pemberitaan!