ACEH - Kerap terjadi pemadaman listrik bergilir di Aceh. Anggota Komisi VI DPR, Aria Bima, menyoroti sistem kelistrikan di provinsi tersebut. Komisi VI DPR akan memitigasi hal itu dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan mitra kerja terkait.
“Listrik (di Aceh) ada byarpet-nya, sementara over supply 224 megawatt. Jadi sebenarnya persoalannya di mana? Jadi, ada beberapa yang terkait dengan transmission. Transmission di Penyertaan Modal Negara (PMN) yang Rp10 triliun di tahun 2023. Di (Aceh) sini sendiri menyerap kurang lebih sekitar Rp60 miliar dikali 2, maka Rp120 miliar ya (untuk) dua transmission," terang Aria Bima dalam keteragan resminya, Selasa, 9 Agustus, dikutip VOI.
BACA JUGA:
Persoalan Transmisi dan Pemadaman Listrik Bergilir di Aceh
Dia berharap masalah terkait distribusi dan transmission listrik di Aceh dapat segera diselesaikan, mengingat di hulu terjadi over supply hingga 224 megawatt. Oleh sebab itu, pihaknya mengingatkan agar ke depan hal tersebut yang harus dimitigasi.
Anggota Komisi VI DPR yang lain, Tommy Kurniawan, mengatakan bahwa jika memang terjadi surplus listrik di hulu dan ada masalah di sistem transmission, hal tersebut harus disosialisasikan kepada perangkat desa terkait agar masyarakat mengetahui serta memahami kendala pemadaman listrik secara bergilir di wilayah tersebut. Selain itu, lanjut Tommy, dirinya sudah pernah memberi saran kepada Direksi PT PLN mengenai persoalan transmisi itu.
Dia berpendapat, sebuah sensor perlu dipasang di dalam sistem transmisinya. Dengan demikian, ketika terjadi masalah di sistem transmisi sensor tersebut bisa mengirimkan sinyal ke super platform yang dibuat oleh PLN sehingga transmisi yang bermasalah bisa segera diatasi.
"Pertama efisien ya, karena tidak perlu orang ngecek ke lapangan. Kedua, bisa di tanganinnya secara cepat dan itu menurut saya bisa menjadi early warning bagi permasalahan-permasalahan yang di lapangan. Kan banyak permasalahannya. Bukan hanya itu, masalah kabel juga, dan lain sebagainya," terang Tommy.
Aplikasi PLN Mobile
Saat ini PLN sudah mengeluarkan aplikasi bernama PLN Mobile. Setiap terjadi permasalahan yang berkaitan dengan listrik, aplikasi itu akan menginformasikan berbagai hal terkait sistem kebutuhan kelistrikan dan keluhan lainnya.
Menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, sejak awal aplikasi tersebut diterbitkan, hingga saat ini memang mengalami perbaikan yang cukup signifikan. Dimulai dari lebih user interface-nya, dan kemudahan praktis lainnya.
Namun, menurut Tommy, untuk hal yang berkaitan dengan keluhan pelanggan tidak dapat langsung direspons, tetap butuh waktu dan tidak cepat penanganannya.
Apalagi yang berkaitan dengan pembelian saldo token listrik yang menurutnya juga tidak efisien dan praktis.
"Tapi juga masih banyak terjadi kendala ya, cuma sudah lebih baik. Contoh misalnya kendalanya kalau di aplikasi ini kalau misalkan listrik mau habis misalkan, ya biasanya habis pulsanya mau habis itu dia masih menghitung berdasarkan pemakaian tidak ada notification-nya,” jelasnya.
Dalam pertemuan antara Tim Kunker Komisi VI DPR RI dengan mitra kerja, terungkap bahwa kondisi kelistrikan Aceh eksisting di antaranya, dengan sistem grid, total daya mampu sebesar 669 megawatt, dengan beban puncak 445 megawatt, dan surplus 224 megawatt.
Sementara dengan sistem isolated, total daya mampu 27 megawatt, beban puncak 24,3 megawatt dan surplus sebesar 2,7 megawatt. Kemudian untuk realisasi rasio desa berlistrik (RD) Sumatera-Kalimatan periode Juni 2022, untuk Aceh sendiri terdapat 6,497 jumlah desa dimana secara keseluruhan semuanya sudah berlistrik.
Artikel ini telah tayang dengan judul Sering Terjadi Pemadaman Bergilir, Legislator Soroti Sistem Kelistrikan di Aceh.
Selain pemadaman listrik bergilir di Aceh, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.