KKB di Papua Tewaskan 10 Warga Sipil, Anggota DPR Sarankan TNI-Polri Buru KKB ke Sarangnya
KKB Papua/Foto: Antara

Bagikan:

ACEH - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan aksi penempakan. KKB di Papua menembaki 12 warga Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua pada Sabtu, 16 Juli. Akibat serangan tersebut, 10 orang meninggal, salah satunya adalah pendeta bernama Eliaser Baye.

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKS, Sukamta, mengecam aksi brutal KKB di Papua itu. Dia mendesak KKB segera menghentikan aksi kejam itu karena menjadikan warga sipil tidak bersalah sebagai sasaran. 

TNI-Polri Disarankan Buru KKB di Papua hingga Sarangnya

Sukamta juga meminta TNI-Polri segera memberantas KKB agar tidak semakin meresahkan masyarakat. Dia menilai, TNI-Polri perlu mengubah pola pendekatan pemberantasan KTB di Papua. 

"Jika selama ini cenderung defensif dengan pola melindungi objek fital dan membangun pos-pos pengamanan, sudah saatnya TNI-Polri memburu KKTB sampai ke sarangnya," terang Sukamta, Selasa, 19 Juli, dikutip VOI.

"Proses penegakan hukum juga harus mengedepankan peran dan keterlibatan masyarakat sipil agar tidak terjadi salah sasaran," lanjutnya.

Selain itu, dia menilai TNI-Polri juga harus melancarkan perang opini publik. Itu karena anggota KKB Papua yang bersembunyi atau sedang melakukan doktrinasi, jumlah penggalangan opininya belum terpetakan.

Informasi Terkait KKB di Papua

Saat ini, terang Sukamta, setidaknya ada 9 kelompok teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang beranggotakan sekitar 150 orang. Menurutnya, langkah-langkah pemetaan dan penangangan ideologi Papua Merdeka juga harus dilakukan sehingga tidak muncul anggota-anggota baru kelompok tersebut. 

Sukamta menegaskan, pemerintah harus membentuk opini publik berlandaskan data, fakta kejadian dan situasi kondisi di Papua. Apalagi, kata dia, saat ini muncul upaya pembentukan opini bahwa TNI-Polri melakukan pelanggaran HAM di Papua. 

"Informasi-informasi mengenai kejadian-kejadian krusial di Papua harus disampaikan secara terbuka jelas dan transparan agar publik tahu dan percaya bahwa TNI-Polri bertindak sesuai koridor hukum,” jelas Sukamta.

Jika ada oknum TNI-Polri bertindak di luar koridor penegakan hukum, tambahnya, maka harus diproses secara tegas. "Hal tersebut agar masyarakat Papua, rakyat Indonesia dan dunia percaya terhadap pemerintah Indonesia," katanya. 

Artikel ini telah tayang dengan judul 10 Warga di Papua Tewas Tertembak, Komisi I DPR: Saatnya TNI-Polri Buru KKB Sampai Sarangnya.

Selain KKB di Papua, ikuti berita Aceh terkini. Klik link tersebut untuk berita paling update wilayah Aceh.