ACEH - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berkunjung ke ibu kota Ukraina dan Rusia, yaitu Kiev dan Moskow. Dalam kunjungan tersebut, Presiden Indonesia akan bertemu pemimpin masing-masing negara, Volodymyr Zelenskyy dan Vladimir Putin.
Menurut keterangan Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, kunjungan itu menjadi bagian dari rangkaian kunjungan Presiden ke luar negeri pada akhir Juni. Jokowi ingin berkontribusi terkait konflik kedua negara.
"Meskipun situasinya sulit dan masalahnya kompleks, sebagai presiden G20 dan salah satu anggota champion group dari Global Crisis Response Group yang dibentuk oleh Sekjen PBB, Presiden Jokowi memilih untuk mencoba berkontribusi, tidak memilih untuk diam,” terang Retno, dikutip VOI dari Antara, Rabu, 22 Juni.
Kontribusi Presiden Joko Widodo
Kunjungan ini akan membuat Presiden Jokowi menjadi pemimpin negara Asia pertama yang bertemu langsung dengan pemimpin dua negara sejak konflik terjadi. Menurut Retno, kunjungan Presiden itu akan menjadi wujud kepedulian terhadap kemanusiaan serta upaya memberikan kontribusi dalam menangani dampak yang dirasakan oleh berbagai negara di dunia akibat peperangan kedua negara.
“Mencoba memberikan kontribusi untuk menangani krisis pangan yang diakibatkan karena perang dan dampaknya dirasakan oleh semua negara, terutama negara berkembang dan negara berpenghasilan rendah,” ujarnya.
Rangkaian Kunjungan Presiden Jokowi
Selain itu, kunjungan tersebut juga sebagai upaya untuk mendorong semangat perdamaian. Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia akan menjadi bagian dari rangkaian kegiatan ke beberapa negara.
Sebelum mengunjungi kedua negara tersebut, Presiden akan melakukan kunjungan ke Jerman untuk menghadiri KTT G7 sebagai negara mitra. Usai berkunjung ke ukraina dan Rusia, Jokowi dijadwalkan berangkat ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, untuk membahas kerja sama ekonomi.