ACEH - Keuntungan Formula E di Jakarta belum terungkap, padahal ajang balap mobil listrik itu diklaim sukses, tanpa hambatan berarti, dan mendapat apresiasi. Gelaran tersebut bahkan telah melambungkan kepercayaan diri Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Dia sempat memberi ungkapan satire kepada pihak tertentu terkait klaim keberhasilan tersebut.
Dia membuat pernyataan permintaan maaf yang ditujukan untuk menyindir pihak tertentu yang pesimis dengan penyelenggaraan balap mobil listrik itu.
BACA JUGA:
"Saya sampaikan minta maaf pada sebagian (orang) karena Formula E kemarin mengecewakan, mengecewakan pada orang-orang yang pesimis bisa terjadi," ungkap Anies pada Jumat, 10 Juni, dikutip VOI.
Keuntungan Formula E Belum Terungkap
Meski demikian, hingga saat ini proyeksi pendapatannya masih belum terungkap. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, pernah memberikan jaminan bahwa penyelenggara serta panitia Formula E bisa mempertanggungjawabkan gelaran tersebut secara transparan.
"Semuanya ini sangat terbuka, sangat transparan. Pasti nanti pada waktunya akan disampaikan, dilaporkan, semua proses selama ini, kegiatannya sampai pertanggungjawabannya," terang Riza di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa, 7 Juni.
Sementara, hingga Rabu, 15 Juni lalu, PT Jakpro belum mengungkap keuntungan Formula E.
"Lagi proses rekonsiliasi keuangan," kata Dirut PT Jakpro, Widi Amanasto.
Hal ini menjadi pertanyaan Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta. Anggota Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak, melihat ada yang ditutupi dari penyelenggara soal perhitungan pendapatan dari penyelenggaraan Formula E.
Sorotan DPRD DKI Jakarta
Sampai saat ini, BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara belum juga mengungkapkan keuntungan Formula E, baik kepada DPRD maupun ke publik.
Meskipun Pemprov DKI dan sejumlah Anggota DPRD DKI mengklaim Formula E Jakarta telah sukses digelar, namun Gilbert memandang hal ini tak bisa dijadikan tameng untuk menutupi transparansi proyeksi pendapatan dari balapan tersebut.
"Perhelatan diklaim sukses tanpa data, dan terkesan menutupi permasalahan yang ada. Masalah anggaran yang luar biasa besar untuk perhelatan seakan bermaksud ditutupi karena sudah dilaksanakan," ucap Gilbert pada Kamis, 16 Juni.
Oleh sebab itu, Gilbert meminta agar anggaran yang dikeluarkan hingga keuntungan dari gelaran ajang balap mobil listrik ini diaudit secara khusus oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) atau auditor independen.
"Besarnya anggran Formula E yang keluar, dan sesumbar pihak yang mengatakan untung, dan kritik yang dialamatkan ke Gubernur dan jajarannya sepatutnya dijawab dengan data yang valid. Data itu sangat tepat dan baik bila dilakukan audit oleh pihak ketiga, dengan auditor 5 star atau oleh BPKP dengan audit khusus," ujarnya.
Gilbert pun mendesak Anies bersedia agar Formula E bisa diaudit oleh pihak eksternal tersebut. "Kejujuran atau kebohongan Gubernur dan jajarannya dalam hal ini akan nyata, bukan sekedar polesan atau kata-kata bila bersedia diaudit menyeluruh. Kita butuh pemimpin yang sesuai perbuatan dan kata-kata," imbuh Gilbert.