Imunisasi Rubela di Aceh Masih Rendah
Balita mendapat vaksin imunisasi polio pada realisasi program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di posyandu Gampong Lambhuk (Via ANTARA)

Bagikan:

ACEH - Imunisasi rubela telah dilakukan terhadap 52.316 orang atau 3,6 persen anak di Provinsi Aceh. Pemberian vaksin itu dilakukan selama program nasional tentang Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Data tersebut disampaikan oleh Dinas Kesehatan Aceh.

"Capaian untuk campak dan rubela ini masih sangat rendah karena target di kita juga tinggi, yaitu 1,4 juta anak,” terang Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh, Iman Murahman, di Banda Aceh, Rabu, 15 Juni, dikutip VOI dari Antara.

Imunisasi Rubela di Aceh 

Iman menerangkan, pencanangan program BIAN di Serambi Mekah mulai dilakukan pada akhir Mei 2022. Imunisasi tidak hanya dilakukan untuk memberikan vaksin rubela, tetapi juga mengejar cakupan dosis polio dan DPT-HB-Hib bagi anak yang belum mendapatkannya.

Imunisasi polio tetes (OPV) baru mencapai 10.214 anak atau 5 persen dari target 217.587 anak. Sementara, imunisasi polio suntik (IPV) baru menyasar 2.376 anak atau 0,8 persen dari target 342.614 anak. Kemudian, imunisasi DPT-HB-Hib baru 3.651 anak atau 1,8 persen dari target 214.051 anak.

Iman mengatakan, untuk polio tetes, polio suntik, dan DPT-HB-Hib ini tidak terlalu banyak targetnya, mudah-mudahan bisa tercapai.

Menurut Iman, cakupan imunisasi program BIAN ini rendah tidak lepas dari masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap, baik rubela, polio hingga DPT-HB-Hib.

Apalagi, kata Iman, saat ini anak-anak juga sudah dalam masa libur semester sekolah, sehingga menjadi kendala untuk menggencarkan imunisasi dalam program BIAN, ketika anak-anak tidak berada di sekolah.

Padahal imunisasi juga penting untuk mencegah berbagai penyakit, seperti rubela, pertusis, difteri, yang memang kini sudah banyak kasus, sedangkan cakupan imunisasi di Aceh sangat rendah.

“Seperti kita ketahui saat ini campak rubela ada dimana-mana, pertusis juga sudah muncul lagi maka penting untuk dicegah melalui imunisasi,” kata Iman.

Program BIAN di Aceh

Program BIAN di Aceh ditargetkan selesai pada akhir Juni 2022. Namun dengan capaian ini Pemerintah Provinsi Aceh masih harus melanjutkan hingga Juli, sebelum dilanjutkan tahap kedua untuk wilayah Pulau Jawa dan Provinsi Bali.

Sehingga, kata dia, pada Juli mendatang pihaknya harus melakukan tindakan sweeping atau turun ke rumah-rumah untuk melakukan penyuntikan imunisasi rubela maupun polio suntik dan tetes serta DPT-HB-Hib.

Mudah-mudahan di Juli 2022 kita sudah mulai kegiatan sweeping, dan akan melihat capaian di Agustus 2022 bisa mencapai di atas 50 persen, katanya.