Menkes Sebut Vaksinasi Kanker Serviks Wajib dan Gratis

ACEH - Belum lama ini Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa vaksinasi Human Papillomavirus (HPV) sebagai perlindungan dari risiko virus penyebab kanker serviks adalah hal yang wajib. Dia mengatakan, vaksinasi kanker serviks dibiayai oleh negara alias gratis.

"Vaksinasi HPV diberikan secara gratis, dibiayai oleh negara," terang Budi Gunadi Sadikin, dikutip VOI dari Antara, Rabu, 20 April.

Program Vaksinasi Kanker Serviks

Menurut keterangan Budi, program vaksinasi kanker serviks berlaku kepada masyarakat yang berisiko. Program tersebut dilakukan melalui penerapan kegiatan secara bertahap mulai tahun ini. Dia mengatakan, program tersebut termasuk dalam vaksinasi wajib di Indonesia layaknya vaksinasi COVID-19 dam imunisasi dasar lengkap.

"Karena memang kita mau melakukan itu (diwajibkan) sebagai tindakan yang terkait preventif dan promotif. Seperti COVID-19, kalau kita sakit biayanya puluhan juta masuk rumah sakit," terangnya.

Melalui program preventif kanker serviks, terang Budi Gunadi, diharapkan pengeluaran pemerintah untuk biaya pengobatan pasien di rumah sakit bisa dipangkas.

"Dengan preventif, pakai masker, minum vitamin itu kan jauh lebih murah, jadi vaksinasi itu kan sifatnya mencegah bukan mengobati orang sakit," katanya.

Pelaksanaan Vaksinasi Kanker Serviks

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine, mengatakan vaksinasi HPV tahap awal menyasar pelajar perempuan kelas 5 dan 6 sekolah dasar masing-masing sebanyak dua dosis.

Pelaksanaan vaksinasi digelar bersamaan dengan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang rutin diselenggarakan pada Agustus dan November setiap tahun.

Ia mengatakan vaksinasi HPV telah dimulai di dua provinsi dan lima kabupaten/kota di Indonesia sejak 2021 dan diperluas di tiga provinsi dan lima kabupaten/kota pada tahun ini. Rencananya vaksinasi kanker serviks berlaku secara nasional pada 2023--2024